Nextren.com - Nokia mengklaim bahwa perusahaannya mencatatkan pertumbuhan yang cukup kuat.
Hasil didapatkan perusahaan setelah melakukan perhitungan selama di kuartal kedua (Q2) tahun 2020.
Pabrikan ponsel asal Finlandia ini mengaku bahwa pandemi COVID-19 telah mempengaruhi pendapatannya.
Melansir dar Gizmochina, Nokia hanya mendapatkan labar bersih 5,092 miliar Euro di China.
Baca Juga: Hape Terbaru Nokia 125 dan Nokia 150, Bagi yang Ingin Simpel dan Baterai Awet
Angka itu juga meneruskan tren Nokia yang alami turunan setiap tahunnya 11 persen.
Kendati demikian, laba bersih yang berhasil diraup oleh Nokia cukup tinggi.
116,5 juta USD merupakan angka yang berhasil dicetak oleh Nokia pada perolehan pasar di Q2.
Baca Juga: Nokia Akan Ramaikan Pasar Smartphone Lipat Lewat Seri 2720 Fold
"Meskipun menghadapi tantangan COVID-19, Nokia mencapai pertumbuhhan yang kuat pada kuartal kedua," tutur Presiden dan CEO Nokia, Rajeev Suri.
Ia menambahkan, "Profitabilitas lebih baik dari yang diharapkan, arus kas meningkat signifikan."
Bertumbuhnya pendapatan Nokia ini juga diikuti oleh peningkatan jumlah pengiriman Nokia yang diklaim telah lebih dari 35 persen.