Gegap gempita seputar 5G
Ketakutan semacam ini mungkin agak mengada-ada, tapi cukup memberikan alasan kuat bagi beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Jepang, untuk menolak kehadiran 5G yang dibawa Huawei.
Sebaliknya, negara-negara Eropa nampaknya agak lebih terbuka terhadap Huawei.
Sudah sekitar 20 tahun Huawei beroperasi di Benua Eropa.
Banyak antena dan peranti mobile yang diproduksi oleh Huawei digunakan di sana.
Sejauh ini, belum ada klaim bahwa Huawei melakukan aktivitas spionase di benua biru tersebut.
Baca Juga: Tri Indonesia Kerja Bareng Huawei Bangun Data Center Baru dan Siapkan 5G
Gegap gempita seputar 5G ini menunjukkan, bahwa dominasi perusahaan teknologi besar dalam kehidupan kita sehari-hari adalah fakta yang tak terbantahkan.
Program pengawasan (surveillance) yang digalakkan oleh negara besar di dunia, walau sulit untuk dibuktikan secara empiris, berpotensi besar untuk menyusup ke dalam kehidupan pribadi kita maupun dalam administrasi publik.
Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk mengembangkan kapasitas teknologi digital, agar kita jangan hanya menjadi meja prasmanan bagi negara-negara dan perusahaan-perusahaan teknologi besar dunia saja.
Fenomena ini juga menunjukkan, bahwa teknologi telah berlaku untuk segala bentuk aplikasi strategis.