Nextren.com - Meskipun perlambatan ekonomi terkait dengan virus corona, minat konsumen pada teknologi seluler 5G tampaknya tidak surut.
Bukti terbaru datang dari firma riset pasar Strategy Analytics, yang melaporkan bahwa pengiriman ponsel 5G pada kuartal pertama 2020 saja melampaui semua pengiriman ponsel 5G tahun 2019, sebagian besar berkat permintaan yang kuat dari konsumen Cina.
Laporan ini menunjukkan bahwa smartphone 5G sama pentingnya bagi konsumen akhir dan bisnis, karena menunjukkan penerimaan secara luas dari standar seluler generasi berikutnya.
Dengan menikmati manfaat kecepatan 5G yang sangat besar, permintaan tinggi ini kemungkinan akan berlanjut, terlepas dari pandemi tersebut, seperti dilansir dari Venture Beat (28/4).
Baca Juga: Oppo Berikan Diskon Service HP Lewat Program We Care Bagi Petugas Medis
Vendor smartphone telah mengirimkan 24,1 juta ponsel 5G selama kuartal pertama 2020, angka ini hampir 29% lebih banyak perangkat daripada jumlah 18,7 juta yang dikirimkan sepanjang tahun 2019.
Ternyata permintaan smartphone 5G paling kuat berada di Cina, meskipun ada gangguan signifikan yang ditimbulkan oleh COVID-19 selama kuartal tersebut.
Tingginya permintaan 5G ini berkat peluncuran cepat jaringan 5G mid-band di seluruh negeri China hingga akhir 2019 dan menimbulkan permintaan konsumen untuk smartphone baru yang lebih cepat.
Strategy Analytics juga mencatat pertumbuhan permintaan 5G yang berkelanjutan di Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Eropa.
Baca Juga: 5 Wireless Headphone Terbaru Sony Untuk Menemani Kegiatan di Rumah
Pembangunan menara 5G telah bergerak maju di setiap negara, meskipun ada gangguan pandemi corona virus, karena teknisi menara terus bekerja di luar ruangan untuk memasang BTS baru.
Padahal dalam beberapa kasus mereka harus menghadapi teori konspirasi 5G yang menganggap menara 5G menjadi penyebab pandemi corona.