Gara-gara teori konspirasi ini, bahkan di berbagai tempat termasuk di Inggris, sudah ada sekelompok orang yang membakar menara BTS 5G ini.
Kini rumah sakit, universitas dan bisnis, mulai mengandalkan 5G untuk melakukan telekonferensi berkecepatan tinggi dan beragam aplikasi yang perlu bandwidth besar.
Baca Juga: Pemerintah Minta Asosiasi E-Commerce Bisa Tingkatkan Keamanan Data
Pengiriman smartphone 5G ini tentu dibantu oleh rilis Samsung model Galaxy S20 selama kuartal pertama 2020, yang semuanya berkemampuan 5G, berkat chipset Qualcomm dan Samsung.
Perusahaan Korea Selatan itu memimpin penjualan dengan mengirimkan 8,3 juta smartphone 5G di seluruh dunia selama kuartal pertama 2020 ini, alias sebesar 34,4% dari total penjualan smartphone 5G dunia.
Sebagai perbandingan, vendor smartphone Huawei asal China menjual hampir semua 8 juta perangkat 5G di negara asalnya, setelah mengalami kesulitan terkait keamanan saat memperluas penjualannya di negara lain.
Huawei memimpin pasar Cina dan berada di peringkat 2 secara global dengan pangsa 33,2%, dengan cara menyediakan chipset dan modem 5G buatan sendiri.
Baca Juga: Donald Trump Perpanjang Durasi Pemblokiran Huawei Hingga Tahun 2021
Tiga vendor Cina lainnya - Vivo (12%), Xiaomi (10,4%), dan Oppo (5%) - secara bersama telah mengirimkan 6,6 juta perangkat, sebagian besar memakai chipset Qualcomm Snapdragon.
Strategy Analytics mengharapkan pengiriman 5G akan "terus berkembang secara dramatis pada tahun 2020," berkat permintaan dari Tiongkok, namun tidak ada prediksi lebih lanjut untuk wilayah lain.