Nextren.com - Amerika Serikat diketahui memang telah melarang perusahaan asal negaranya untuk berkolaborasi dengan beberapa merek dagang asal Tiongkok.
Salah satunya saja Huawei yang merupakan salah satu perusahaan teknologi asal negeri tirai bambu tersebut.
Ya, Donald Trump melarang kerja sama dengan pihak Huawei dikarenakan adanya dugaan-dugaan negatif.
Trump menuduh bahwa Huawei merupakan perusahaan yang menjadi mata-mata Tiongkok untuk menyelidiki Amerika.
Baca Juga: Huawei Indonesia Hadirkan 2 Laptop dan Tablet Sekaligus Secara Online
Jadi para pertengahan tahun lalu, Presiden Amerika Serikat itu secara resmi memblokir Google dari Huawei.
Tepat di bulan Mei 2019, Trump menandatangani kebijakan baru tersebut.
Kebijakan itu berisikan tentang Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional yang memberikan presiden wewenang mengatur perdagangan dalam menanggapi keadaan yang mengancam Amerika Serikat.
Akibatnya, hingga saat ini Huawei tidak memiliki layanan Google Mobile Services (GMS) di perangkat-perangkat terbarunya.
Melansir dari MobileSyrup, pada hari Rabu diketahui Presiden AS tersebut kembali melakukan penandatanganan terkait pemblokiran kolaborasi perusahaan Amerika dengan Huawei.
Dengan adanya tanda tangan baru, dapat dipastikan kalau Huawei akan kehilangan GMS selama satu tahun ke depan.
Selain itu, Amerika juga menambahkan daftar aplikasi asal negaranya yang tidak bisa diakses oleh perangkat Huawei.