Baca Juga: Internet 5G Berkecepatan 1000Mbps Sudah Tersedia di Everest, Gunung Tertinggi di Dunia
Sehingga, definisi industri strategis tak melulu harus berkaitan langsung dengan kedirgantaraan atau pertahanan semata.
Tentu saja, kita harus mengamankan kemandirian teknologi sendiri agar kita masih punya harapan untuk menghadapi raksasa Internet dan telekomunikasi dunia.
Memberi lisensi tak terbatas kepada Huawei (atau perusahaan teknologi asing lainnya) untuk mengembangkan dan mengimplementasikan jaringan 5G, pada akhirnya, akan melemahkan kemampuan kita sendiri dan menempatkan infrastruktur telekomunikasi kita pada posisi yang kurang menguntungkan.
Terhadap latar belakang perang dagang dan pandemi global yang terjadi saat ini, setidaknya terdapat dua pelajaran penting bagi penyusunan kebijakan teknologi di Indonesia.
Baca Juga: 5 Hambatan Penerapan 5G di Indonesia, Meski Operator Siap Masuk 5G
Pertama, di level bawah (grassroot), kolektivitas untuk mengatasi bencana, memenuhi kebutuhan bersama, dan saling tolong-menolong antarsesama menunjukkan ada keinginan kuat dari masyarakat untuk lebih berdaulat dalam mengontaminasi penyebaran virus.
Kedua, kemunculan sejumlah solusi-solusi lokal buatan sendiri di banyak wilayah menunjukkan, bahwa kemampuan solidaritas untuk memitigasi masalah di level bawah sebenarnya boleh dibilang cukup baik.
Untuk itu, krisis virus korona baru tak boleh menjadi pembenaran untuk lebih banyak campur tangan kekuatan besar asing dalam transformasi digital di Indonesia.
Dalam masa prihatin seperti saat ini, pemerintah harus menginisiasi upaya untuk mereplikasi solusi teknologi kelas dunia yang ada dalam kemasan Made in Indonesia, dengan kualitas dan keandalan yang lebih baik.
Baca Juga: Ini Tahapan Penerapan 5G di Indonesia Menurut Kominfo, Sudah Dekatkah?
Selain itu, karena berbagai tingkat perkembangan ekonomi, ketersediaan infrastruktur, dan perbedaan dalam budaya, kebijakan teknologi preskriptif yang seragam akan mengecualikan banyak wilayah dari pemanfaatan peluang yang ada dan baru yang muncul dari digitalisasi.