Operator di darat akan memantau kondisi dan status drone RQ-4, bahkan dapat mengubah navigasi dan rencana sensor selama penerbangan, bila diperlukan.
Dikatakan, sebuah pesawat anti-kapal selam P-8A AS dan sebuah pesawat pengisian bahan bakar KC-135R juga terlihat terbang di barat daya Taiwan di atas Laut China Selatan.
Pengamat militer mengatakan Angkatan Laut AS tampaknya meningkatkan upaya pengintaian di jalur air strategis yang dipandang sebagai titik api antara Beijing dan Washington.
Drone Triton yang terlihat pada hari Rabu adalah bagian dari Pasukan Patroli dan Pengintaian Angkatan Laut AS.
Drone ini dioperasikan secara otonom dengan menggunakan sensor maritim.
Alat ini dapat bekerja dengan pesawat anti-kapal selam berawak untuk melakukan misi intelijen, pengawasan dan pengintaian di wilayah laut dan pesisir yang luas.
Song Zhongping, seorang pakar militer yang berbasis di Hong Kong, mengatakan bahwa Angkatan Laut AS mungkin berusaha melacak aktivitas bawah laut oleh Angkatan Laut Cina.
Baca Juga: Sorotan Dunia ke TNI yang Gagalkan Perang, Berani Hadang Tank Israel di Depannya
“Penempatan pesawat pengintai seperti MQ-4C, P-8A dan P-3C [patroli maritim Orion dan pesawat perang anti-kapal selam] dapat membantu Angkatan Laut AS untuk meninjau kembali kapal perang, kapal selam, dan kegiatan bawah laut lainnya di wilayah ini saat mereka mampu mendeteksi pulsa suara dan melacak kapal selam, ”kata Song.
Patroli udara ini dilakukan ketika AS meningkatkan kehadiran militernya di Laut China Selatan, setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada hari Senin mengatakan Washington secara resmi menolak sebagian besar klaim maritim Beijing yang ekspansif di wilayah tersebut.
Baca Juga: Kenali Drone yang Menjadi Alasan Perseteruan Iran dan Amerika