Dosen ITB Bikin Ventilator, Baru Sadar Mafia Kesehatan Bikin Harga Komponennya 10 Kali Lebih Mahal

None - Kamis, 02 Juli 2020 | 19:25
 
Pencipta Vent-I, Syarif Hidayat (kemeja putih) tengah melihat proses pengerjaan ventilator portable.
(KOMPAS.com/RENI SUSANTI)
(KOMPAS.com/RENI SUSANTI)

Pencipta Vent-I, Syarif Hidayat (kemeja putih) tengah melihat proses pengerjaan ventilator portable.

Ada juga yang bilang, Vent-I sebagai proyek “mission impossible”.

Namun keraguan sejumlah pihak itu tidak dihiraukannya.

Ia terus maju, walaupun diisi dengan air mata.

“Pasien Covid harus dirawat 14 hari, maka minimal alat saya harus mampu bertahan 14 hari. Tapi begitu dicoba, hanya tahan 2 hari 2 malam."

Baca Juga: Duh, BBM Premium dan Pertalite Bakal Dihapus dan Diganti Pertamax ke Atas!

"Saya perbaiki, ganti material, eh 12 jam rusak. Nangislah saya, gimana bisa nolong orang,” tutur dia.

Setelah menangis, ia pun bangkit dan kembali terus mencoba, hingga produknya berhenti diujicoba setelah melewati 21 hari.

Bahkan Vent-I dinyatakan lolos uji semua kriteria uji, sesuai dengan standar SNI IEC 60601-1:204: Persyaratan Umum Keselamatan Dasar dan Kinerja Esensial dan Rapidly Manufactured CPAP Systems, Document CPAP 001, Specification, MHRA, 2020.

Vent-I menggunakan mesin ventilator Positive End-Expiratory Pressure (PEEP), agar mudah dioperasikan baik oleh dokter ataupun perawat.

Baca Juga: Bikin Bangkrut! Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Jika Ditanggung Sendiri Hingga Rp 290 Juta Seorang

Bahkan Vent-I bisa dibawa pulang. Harganya pun jauh lebih rendah.

Harga ventilator portable di pasaran dunia dijual Rp 30 juta-70 juta.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x