Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Riset LD FEB UI Tentang Fintech Lending di Indonesia: Bisa Dongkrak Pendapatan Hingga 50 Persen

Zihan Fajrin - Kamis, 02 Juli 2020 | 16:30
Dampak Sosial dan Ekonomi Fintech Lending di Indonesia.
Zihan Fajrin

Dampak Sosial dan Ekonomi Fintech Lending di Indonesia.

Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.

Nextren.com -Fintech Lending merupakan platform untuk perusahaan dan UMKM seperti Investree di Indonesia.

Perusahaan tersebut menjadi bahan riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia(LD FEB UI) yang diumumkan hari ini (2/7) via Zoom.

Hasil Riset LD FEB UI ini menemukan bahwa kehadiran fintech lending telah berkontribusi pada peningkatan inklusi keuangan milenial terutama kelompok usia 35 tahun yang merupakan cakupan populasi terbesar di Indonesia saat ini.

Pinjaman dari fintech lending menjangkau berbagai sektor produktif dalam perekonomian mulai dari pertanian, manufaktur, dan jasa.

Baca Juga: Kini Makin Banyak Koperasi Gagal Bayar, Penipuan Setelah Investasi Bodong dan Fintech Ilegal

Temuan ini menyiratkan peran dari fintech lending dalam mendukung sektor keuangan yang inklusif secara digital.

LD FEB UI melakukan riset pada Desember 2019 yang diklaim sebagai riset dengan jenis studi kasus pertama yang mengukur dampak sosial dan ekonomi fintech lending di Indonesia.

Riset ini mengambil sampel dari Borrower dalam ekosistem Investree, sebuah perusahaan pionir fintech lending.

"Karena Investree merupakan pionir dari perusahaan fintech lending di Indonesia dan telah mendapatkan izin dari OJK. Selain itu, Investree juga fokus pada pembiayaan untuk UKM yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia,” ujar I Dewa Gede Karma Wisana, Wakil Ketua LD FEB UI.

Baca Juga: Awalnya Dianggap Fintech Ilegal Berkedok Koperasi, Kini 35 Koperasi Ini Dinormalisasi

Dalam riset ini, LD FEB UI menggunakan metode wawancara tatap muka dengan 261 Borrower yang dipilih secara acak dengan cakupan wilayah Jabodetabek 77%, Jawa Barat 15%, dan Jawa Tengah dan Jawa Timur 8%.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x