“Kami bukan dalam posisi menyudutkan pihak tertentu, tapi kami berharap aturan tersebut bisa berjalan dengan semestinya."
"Jika ada problem dan kendala teknis semestinya dipaparkan secara gamblang ke publik. Publik jangan dibuat bertanya-tanya dan berasumsi liar,” ungkap Hansen.
Hansen menyarankan, harus ada tindakan yang konkrit kepada para pelaku bisnis ponsel Black Market dan diberi efek jera.
Baca Juga: Skema Whitelist Dipakai Pemerintah Blokir IMEI Ponsel BM, Seperti Ini Caranya
Jika tidak dibarengi tindakan itu, Hansen merasa ragu ketika sistem belum siap, maka produk illegal akan marak kembali.
“Saya yakin tadinya mereka coba-coba. Kok, nggak diblokir. Masukin terbatas. Lama-lama aman, IMEI tak diblokir. Akhirnya mereka masukinlah dengan unit lebih banyak."
Hansen juga mendapatkan informasi bahwa di sosmed dan di beberapa platform e-commerce, ternyata pedagang sudah secara agresif menawarkan lagi ponsel Black Market.
Seolah-olah mereka mendapat angin segar.
Baca Juga: Begini Cara Mengatur InstaStory Agar Lebih Privasi dan Aman, Awas Jangan Dipakai Selingkuh!
"Mohon ini menjadi perhatian dari pihak terkait dan di dicek kebenarannya,” ungkap Hansen.
Hansen menyadari banyak kendala yang dihadapi oleh pihak terkait, mungkin saja menurutnya masalah sinkronisasi antar kementerian, mungkin juga software IMEI-nya belum siap.
Ditambah dengan situasi yang serba terbatas karena wabah pandemic Covid-19.