Sekuens genom SARS-CoV-2 ini pun dapat dilihat oleh semua orang dan para peneliti di seluruh dunia dapat melakukan penelitian lebih lanjut dari data tersebut.
"Kemudian di awal Februari, itu ada paper dari India."
Baca Juga: Aplikasi Fight Covid-19 Ini Bisa Melacak OTG dan ODP Lewat GPS Hape
"Jadi mereka menganalisa sekuens lengkap itu dan menemukan ada inversi (susunan) sekitar empat atau lima asam amino yang seperti inversi di virus HIV. Artikelnya ini baru preprint belum yang peer-review," kata Ahmad.
Sebelumnya perlu diketahui, preprint merupakan pengarsipan artikel (self archiving) secara online yang dipersiapkan untuk publikasi formal.
Para peneliti menggunakan preprint server sebagai media untuk diskusi dan open peer-review.
Sementara makalah peer-review adalah hasil penelitian yang sudah melalui proses penelaah sejawat.
Penelitian itu dilakukan oleh Indian Institute of Technology (IIT), salah satu badan penelitian well respected atau sangat dihormati.
Baca Juga: Ilmuwan China Deteksi 30 Mutasi Virus Corona, Ada Yang Paling Mematikan
Dalam laporan tersebut, IIT memberi judul yang sangat profokatif, yakni "Uncanny similarity of unique inserts in the 2019-nCoV spike protein to HIV-1 gp120 and Gag".
Penggunaan kata "uncanny" atau luar biasa dalam judul dan kata "tidak mungkin kebetulan" dalam abstrak, membuat beberapa peneliti lain berpikir bahwa para penulis berpendapat virus corona baru, entah bagaimana merupakan rekayasa manusia.
Makalah tersebut didiskusikan banyak ilmuwan dari seluruh dunia.