Planet tersebut diberi nama Kepler-1649c yang ukurannya juga memiliki kemiripan dengan bumi.
Lokasi keberadaan Kepler-1649c dikatakan berada di zona layak huni, berarti planet tersebut memiliki potensi mengandung air di permukaannya.
Baca Juga: NASA Buat Peta Khusus Untuk Data Wilayah yang Alami Kekurangan Air
Penampakan bumi dari satelit Starlink
Sehingga hasil tersebut memungkinkan kalau suhu permukaannya akan mirip dengan bumi.
Namun, bentuk permukaan planet yang baru ditemukan ini terdiri dari bebatuan yang memiliki suhu lebih dingin dibanding bumi.
Spesifikasi lain yang disebutkan tentang planet baru ini adalah sistem pencahayaan yang ada di planet tersebut.
Kepler-1649c mendapatkan cahaya bintang 75% lebih banyak dibandingkan sinar pancaran sinar matahari.
Bintang yang mengitari planet tersebut diketahui adalah Red Dwarf.
Red Dwarf adalah bintang yang memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan matahari.
Ilmuwan juga mengatakan kalau bintang tersebut memiliki siklus perubahan yang cukup cepat dan mudah berubah-ubah.
Saat mengalami peningkatan, diketahui juga kalau Red Dwarf bisa mengjasilkan pancaran yang lebih besar dua kali lipat, sehingga membuat proses kehidupan manusia tidak akan bisa dilakukan di planet tersebut.