Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Terjawab Misteri Suara Dentuman Besar di Jabodetabek Kemarin, Bukan Aktifitas Krakatau

None - Minggu, 12 April 2020 | 20:30
Misteri Dentuman di Langit Jawa dan Sumatera Sempat Dikira Erupsi Gunung Anak Krakatau tapi Ternyata Bukan!
Kompas.com/Nurul Hidayat

Misteri Dentuman di Langit Jawa dan Sumatera Sempat Dikira Erupsi Gunung Anak Krakatau tapi Ternyata Bukan!

Nextren.com - Sabtu (11/4) kemarin, diketahui bahwa warga pulau Jawa Barat khususnya yang berada di dekat Banten menderang sebuah dentuman yang cukup keras.

Hal tersebut juga sempat terdengar oleh Nextren pukul 02.15 WIB di kawasan Depok.

Banyak orang mendengar bahwa dentuman itu sangat keras, hingga membuat kaca jendela bergetar.

Kejadian tersebut membuat netizen heboh, masyarakat pun langsung mencari tahu darimana asal dentuman itu.

Baca Juga: Viral Thread Twitter Beberkan Prediksi Anak Indigo Setelah Suara Dentuman Kemarin

Awalnya banyak orang mengira, dentuman itu adalah aktifitas anak gunung Krakatau, tapi ternyata bukan.

Akhirnya Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi ( PVMBG) mendapatkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Gede dan Gunung Salak tentang suara dentuman hebat pada Jumat (10/4/2020) malam dan Sabtu (11/4/2020) dini hari.

Kepala Bidang Mitigasi Gunung API PVMBG Hendra Gunawan menjelaskan, laporan menyebut, suara dentuman itu bersumber dari gelegar petir di langit antara Gunung Gede dan Salak.

Baca Juga: Kisah Tanah Jawa Prediksi Pulihnya Pandemi dan Seleksi Alam Sampai 2045

"Info identifikasi petugas pengamat yang ada di Pos Gunung Gede, ada dentuman dari hujan petir pada pukul 18.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB," kata Hendra saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/4/2020).

"Sedangkan info identifikasi dari petugas Pos Gunung Salak, dentuman terdengar pukul 02.00 WIB dini hari, yang diidentifikasi sebagai dentuman petir walaupun di atas pos Gunung Salak tidak hujan," sambung dia.

Meski demikian, Hendra memastikan, aktivitas vulkanik kedua gunung tersebut masih di dalam batas normal.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x