Follow Us

Modus Penipuan Mengaku Bea Cukai Lewat Medsos, Korbannya 70 Persen Wanita yang Terjerat Asmara

None - Selasa, 03 Maret 2020 | 16:06
Ilustrasi penipuan
Kolase/Freepi, Kompas.com

Ilustrasi penipuan

“Pelaku bisanya melakukan penjajakan di media sosial selama berbulan-bulan."

"Kebanyakan kasus, korban berjenis kelamin perempuan menjalin hubungan asmara dengan pelaku. Padahal mereka belum bertemu hanya chatting di Facebook,” kata Syarif, Selasa (3/2).

Selanjutnya, penipu mengaku bahwa dirinya ditahan di bandara lantaran membawa barang kiriman dengan ketentuan di atas batas bea masuk.

Dus, pelaku langsung meminta tolong agar korban mengirimkan sejumlah uang sebagai tebusan.

Baca Juga: Cegah Upaya Peretasan dan Penipuan, Instagram Luncurkan Fitur ‘Email dari Instagram’

Syarif memaparkan secara gamblang jenis-jenis penipuan secara garis besar terdiri dari belanja online, barang hadiah atau undian, dan lelang barang dengan harga murah.

Biasanya disertai dengan embel-embel ‘sitaan Bea Cukai’, ‘barang black market’, ‘diskon cuci gudang’ dan sebagainya.

Kata Syarif, untuk modus penipuan paling banyak menggatasnamakan Bea Cukai.

Bahkan, untuk meyakinkan korbannya, pelaku menggunakan foto profil direksi Bea Cukai.

Baca Juga: FBI Keluarkan Peringatan Bahaya Apliksi Dating Terkait Penipuan Online

Untuk mewaspadai penipuan seperti itu, otoritas menyarankan setidaknya ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk menghindari penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai.

1. Mengenali rekening yang digunakan pelaku.

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest