Follow Us

Cegah Penipuan Dengan Manipulasi Psikologis, Gojek dan Kemenkominfo Berikan Edukasi dan Sosialisasi

Fahmi Bagas - Jumat, 28 Februari 2020 | 15:00
Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi bersama para pengisi acara #AmanBersamaGojek
Fahmi Bagas

Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi bersama para pengisi acara #AmanBersamaGojek

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com - Gojek merupakan salah satu startup yang maju di Indonesia.

Pencapaiannya yang sudah menjadi Decacorn, membuat Gojek juga sempat mengklaim bahwa perusahaannya adalah super apps.

Namun, meskipun klaim tersebut sudah disiarkan, tindak kejahatan masih terdapat pada aplikasi Gojek.

Contohnya saja beberapa waktu lalu ada peristiwa manipulasi restoran yang terjadi di Surabaya.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Order Fiktif di Surabaya, Punya 8.850 Nomor Telepon Aktif dan 41 Akun Gojek

Tentunya ini termasuk sebuah tindakan kriminal yang merugikan konsumen Gojek.

Sebelumnya juga sempat marak kasus penipuan yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang mengatas namakan dari pihak Gojek.

Terkait penipuan, perwakilan dari Center for Digital Society (CFDS), Adityo Hidayat, menyatakan bahwa kasus penipuan yang saat ini masih terjadi, lebih sering dilakukan tanpa menggunakan sistematis peretasan.

Baca Juga: Hati-Hati! Warung Palsu di Jogja dan Surabaya Ini Bikin Rugi Driver Ojek Online

Adityo menjelaskan kalau penipu di tahun 2020 lebih banyak menggunakan cara social engeneering atau Magis (Manipulasi Psikologis).

Social engeneering adalah sebuah cara untuk mengelabui menggunakan sikap rasa sosial dari si korban.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest