Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Begini Nasib Hape Curian Setelah Berlakunya Pemblokiran Hape BM Pada 18 April

None - Kamis, 27 Februari 2020 | 18:30
Ilustrasi menggunakan hape
FORecovery

Ilustrasi menggunakan hape

Nextren.com - Pemerintah dan operator sudah menguji coba pemblokiran nomor IMEI ponsel ilegal (black market/ BM) pada 17 Februari lalu.

Hingga saat ini, waktu pemblokiran IMEI ponsel BM masih belum berubah, yaitu pada 18 April 2020.

Aturan ini sudah dibahas sejak tahun lalu, dibahas oleh 3 Kementrian sekaligus bersama pihak terkait seperti operator seluler dan distributor ponsel.

Meski utamanya dimaksudkan untuk memberantas peredaran ponsel BM, regulasi ini juga bisa berguna bagi mereka yang ponselnya dicuri atau hilang.

Baca Juga: Gojek dan Grab, Dua Raksasa Tranportasi Online yang Dikabarkan Bakal Menyatu Dengan Nilai Rp 1000 Triliun

Hal itu tercantum di Peraturan Menteri (Permen) Kominfo nomor 11 tahun 2019 tentang Pengendalian Alat Dan/Atau Perangkat Telekomunikasi yang Tersambung ke Jaringan Bergerak Seluler Melalui Identifikasi International Mobile Equipment Identity (IMEI).

Tepatnya, di ayat pertama pada pasal 9 yang berbunyi sebagai berikut:

Pengguna dapat mengajukan permohonan kepada pengelola Sistem Pengelolaan IMEI Nasional melalui Penyelenggara agar IMEI Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi yang dilaporkan hilang dan/atau dicuri untuk dimasukkan ke dalam Daftar Hitam.

Artinya, mereka yang ponselnya dicuri bisa melaporkan kehilangan perangkat tersebut kepada penyedia layanan operator seluler agar dimasukkan ke dalam "Daftar Hitam", selaku penyelenggara pada pasal di atas.

Baca Juga: Begini Kualitas Foto Kamera Hape Layar Lipat Samsung Galaxy Z Flip Seharga Rp 21 Jutaan

Sebelum Diblokir

Setelah itu, lewat identifikasi nomor IMEI, operator bakal memblokir ponsel curian sehingga tak bisa tersambung ke jaringan seluler.

Ibaratnya, perangkat itu akan "no signal" seolah kehilangan sinyal.

Ponsel curian kemungkinan memang masih bisa tersambung ke jaringan non-seluler seperti WiFi.

Namun, dengan diblokir dari jaringan seluler, paling tidak nilai dan kegunaannya bisa berkurang drastis sehingga otomatis mengurangi minat pembeli, apabila dijual kembali.

Baca Juga: Inilah 5 HP 1 Jutaan Terbaik Februari 2020, Kamera Bagus dan Sudah Octa Core

Blokir bisa dibuka kembali apabila sang pemilik yang sah suatu saat berhasil menemukan atau mengembalikan ponsel.

Caranya adalah dengan mengajukan IMEI perangkat terkait ke operator agar dikeluarkan dari black list blokir. Hal ini dijelaskan dalam ayat kedua pasal 9 Permen Kominfo Nomor 11 Tahun 2019: Dalam hal Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi yang dilaporkan hilang dan/atau dicuri telah ditemukan kembali, maka Pengguna dapat mengajukan permohonan kepada pengelola Sistem Pengelolaan IMEI Nasional melalui Penyelenggara untuk mengeluarkan IMEI dari Daftar Hitam.

IMEI (International Mobile Equipment Identity) adalah nomor unik 15 digit yang dimiliki setiap perangkat bergerak untuk keperluan identifikasi saat tersambung ke jaringan seluler.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Order Fiktif di Surabaya, Punya 8.850 Nomor Telepon Aktif dan 41 Akun Gojek

Pemblokiran ponsel BM dilakukan oleh operator seluler dengan cara mencocokkan IMEI perangkat yang terhubung ke jaringannya dengan database ponsel resmi yang disimpan oleh pemerintah.

Apabila nomor IMEI ponsel tidak ditemukan di database pemerintah karena masuk lewat jalur ilegal, perangkat yang bersangkutan akan diblokir dengan cara tidak diizinkan tersambung ke jaringan seluler.

Cara mengecek IMEI perangkat Pemerintah meyediakan situs khusus untuk mengecek apakah IMEI perangkat sudah terdaftar di database atau tidak.

Laman itu bisa dikunjungi di situs resmi Kementrian perindustrian di https://imei.kemenperin.go.id.

Baca Juga: 5 Smartphone Dengan Chipset Snapdragon 865, Dukung Kamera 200MP dan Layar 144Hz

Peraturan menteri tentang pemblokiran ponsel BM lewat IMEI akan mulai berlaku dalam waktu 6 bulan sejak tanggal penandatanganan.

Artinya, regulasi baru akan berlaku efektif pada 18 April 2020.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa Indonesia mengikuti jejak negara-negara lain yang sudah lebih dulu menerapkan aturan serupa untuk melindungi industri.

Baca Juga: Selebgram Bule Traveling ke Indonesia Diberi Diskon Tiket Pesawat 30 Persen Plus Rp 700 Ribu dari Pemerintah

"Kami tidak melarang impor sejauh memenuhi ketentuan. Kami beri persyaratan untuk mendukung pelaksanaan IMEI ini bisa berjalan baik," ucap Enggartiasto.

Perangkat yang sudah terhubung ke jaringan seluler sampai dengan mulai berlakunya peraturan menteri ini dikecualikan.

Dengan kata lain, ponsel BM yang sudah tersambung ke jaringan sebelum peraturan berlaku tidak akan diblokir.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Aturan Blokir IMEI Resmi, Ponsel Curian Bakal "No Signal""Penulis : Bill Clinten

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x