Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Operator Dianggap Ogah-Ogahan Bersihkan Hape BM, Ketua ATSI Mirza Fachyz Ungkap Besarnya Investasi untuk Pemblokiran IMEI

Wahyu Subyanto - Sabtu, 03 Agustus 2019 | 11:08
Seminar pemblokiran IMEI
way

Seminar pemblokiran IMEI

"Di sini ada Telkomsel yang merupakan operator terbesar, mereka menyatakan butuh sekitar Rp 200 miliar untuk menerapkan pemblokiran IMEI ini," ujar Merza.

Maka jika semua operator akan menerapkan pemblokiran IMEI ini, maka bisa dibutuhkan dana triliunan rupiah.

Pertanyaannya adalah dana investasinya dari mana?

Baca Juga: YLKI Imbau Pemerintah Perlu Hati-Hati Memblokir IMEI, Ini Alasannya

Maka muncul wacana bahwa lembaga yang paling mendapat keuntungan dari upaya pemblokiran ini bisa menjadi penyandang dananya.

Seperti kita ketahui, menurut data dari APSI (Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia), sebanyak 20% dari total penjualan ponsel yang beredar di Indonesia adalah ilegal.

Ketua APSI Hasan Aula menyebutkan, 45 - 50 juta ponsel terjual setiap tahunnya di Indonesia.

Jika 20% di antaranya adalah ilegal, maka jumlahnya sekitar 9 juta unit per tahun.

Baca Juga: DIRBS, Teknologi Qualcomm untuk Pendeteksian dan Pemblokiran IMEI

Bila rata-rata harga ponsel itu sekitar Rp 2,5 juta, maka nilai total mencapai Rp22,5 Triliun.

Akibat dari maraknya ponsel ilegal tersebut, negara menjadi kehilangan potensi pemasukan.

Karena Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak bisa memungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% + PPH 2.5 persen dari ponsel ilegal tersebut.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x