Bantah Kabar Kebocoran Data Pengguna, Begini Sistem Keamanan Indodax

Kamis, 15 September 2022 | 14:00
quoteinspector.com

Ilustrasi koin kripto yang diperdagangkan di INDODAX dengan menggunakan sistem keamanan yang diklaim sukit dibobol.

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com- Pengguna Indodax banyak yang mengkhawatirkan kabar kebocoran data pengguna yang dibagikan oleh Data Tracer di Twitter.

CEO Indodax, Oscar Darmawan memastikan bahwa kabar tersebut adalah hoaks.

"Itu (kabar kebocoran data Indodax) 100 persen hoaks," tegas Oscar dalam video yang diunggah di Instagram pribadinya.

Lebih lanjut, Indodax juga telah membagikan informasi mengenai sistem keamanan yang dipakai untuk menjaga data pengguna.

Baca Juga: 5 Aksi Bjorka di Indonesia, Dokumen untuk Jokowi sampai Data SIM Card

Pihak perusahaan mengaku kalau Indodax telah menggunakan kombinasi sistem keamanan.

"Indodax sudah menerapkan Multi Factor Authetication dan keamanan berlapis lainnya," ungkap management Indodax, saat dihubungi Nextren melalui pesan singkat, Rabu (14/9) malam.

Indodax turut menerangkan kalau tidak ada orang bisa mengakses platformnya jika tidak memiliki smartphone dari memver.

"Siapa pun tidak dapat mengakses akun tersebut selain member terkait," jelasnya.

Lalu Indodax menegaskan kalau server miliknya aman dari serangan siber yang mengakibatkan kebocoran data.

Baca Juga: Market Kripto Sedang Merah, Ini 3 Tips Trading Kripto dari Indodax

Indodax Ajak Member Jaga Data

Dalam kesempatan yang sama, Indodax juga mengajak para membernya untuk menjaga data secara pribadi.

Pihak perusahaan menyarankan agar para penggunanya melakukan langkah-langkah yang membuat datanya bisa lebih aman.

"Berhati-hati ketika melakukan login, memastikan bahwa website yang dibuka merupakan alamat Indodax yang benar, dan tidak asal men-download plugin yang berhubungan dengan crypto di browser," jelas management Indodax.

Sebab dengan melalukan langkah-langkah tersebut, diharapkan pengguna bisa terhindar dari malware atau virus.

Baca Juga: Ulah Hacker Bjorka Direspon Serius, Jokowi dan Kominfo Bentuk Tim Respon Darurat

"Kami himbau agar para member Indodax untuk selalu memastikan handphone dan browser yang digunakan trading aman dan bersih dari virus," pungkasnya.

50.000 Data Indodax Diduga Bocor

Aksi Indodax memberikan tanggapan terkait sistem keamanannya kali ini dipicu oleh kabar dugaan kebocoran data.

Pada hari Rabu (14/9) kemarin, terdapat sebuah laporan dari Data Tracer yang menduga kalau Indodax mengalami kebocoran data pengguna.

Akun tersebut menyatakan kalau ada 50.000 data kredensial pengguna Indodax yang berhasil dicuri dan dijual di dark web.

Baca Juga: Benarkah One Time Password (OTP) Jadi Solusi Hindari Kebocoran Data?

Selain itu, Dark Tracer juga menjelaskan kalau dari temuannya tersebut ada sekitar 82,7 persen data pengguna yang bocor dan mayoritas dari Indonesia.

Klarifikasi Dark Tracer

Kendati sempat menuding kebocoran data Indodax, Dark Tracer pun telah memberikan klarifikasi terbarunya.

Melalui cuitan yang dibuat dalam utas, Dark Tracer menyebut kalau kredensial yang bocor di internet itu bukan berasal dari Indodax, namun dari pengguna.

Dark Tracer menyatakan bahwa data-data yang bocor ialah kredensial yang tersimpan di browser pertukaran milik pengguna Indodax.

Namun pengguna tersebut terinfeksi malware, sehingga data-data transaksinya berhasil bocor.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya