Nextren.com - Berbicara soal dunia aset kripto, nama Bitcoin nampaknya adalah salah satu yang terpopuler bagi masyarakat.
Bitcoin juga kian tenar dan sempat menembus harga tertingginya di awal tahun 2021 karena cuitan dari Elon Musk, selaku pendiri Tesla dan SpaceX.
Namun hanya berselang sekitar 8 bulan, kini tengah beredar isu soal harga Bitcoin sedang diskon.
Penurunan harga ini digadang-gadang karena adanya langkah dari sejumlah negara besar seperti China yang mulai membatasi penggunaan Bitcoin di negaranya.
Baca Juga: Harga Bitcoin cs Anjlok Lagi, Dipicu Bangkrutnya Perusahaan China?
Hal ini pun dikatakan berimbas pada perusahaan-perusahaan yang memanfaat Bitcoin sebagai aset investasi.
Kendati demikian, Indodax selaku perusahaan jual-beli aset kripto mengatakan kalau apa yang terjadi pada Bitcoin saat ini adalah hal wajar.
"Pada dasarnya kan, naik turunnya harga aset kripto didasari oleh hukum permintaan penawaran dan trend beritanya apakah lagi positif atau negatif," ucap CEO Indodax, Oscar Darmawan, dalam siaran pers yang diterima Nextren, Kamis (23/9).
"Saya rasa penurunan ini masih dalam batas wajar mengingat Bitcoin masih berpotensi meningkat lagi," lanjutnya.
Ungkapan itu dilandasi Oscar karena melihat hal serupa yang terjadi pada Bitcoin beberapa bulan lalu.
Ia menyebut bahwa Bitcoin sudah sempat menyentuh angka 30.000 USD, namun harga itu kembali naik hingga mencapai angka 50.000 USD hanya dalam waktu sekian bulan saja.
Baca Juga: Negara ini Akan Pakai Kripto Sebagai Alat Transaksi, Susul El Savador!
Oleh karena itu, Oscar menyatakan kalau kondisi ini bisa dimanfaatkan oleh investor.
"Hal ini sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh para investor untuk membeli Bitcoin dengan 'harga diskon'," jelasnya.
Para investor bisa membeli Bitcoin dengan harga murah, lalu menyimpannya hingga menunggu harganya kembali naik.
Baca Juga: Solana Calon Pesaing Bitcoin? Sudah Naik 13.000 Persen Sejak Awal Tahun Ini
Jadi ketika harga Bitcoin sudah beranjak ke angka yang lebih tinggi, investor tersebut bisa langsung menjual sebagian Bitcoin yang dimilikinya guna mendapat keuntungan.
Negara dan Perusahaan Penikmat Bitcoin
Dalam siaran pers juga Oscar Darmawan memberikan contoh negara dan perusahaan pengoleksi Bitcoin.
Seperti yang kita tahu, El Savador adalah negara pertama yang melegalkan Bitcoin sebagai mata uang di negaranya.
Negara itu pun mengklaim telah membeli 150 Bitcoin baru untuk negaranya.
Baca Juga: Main Game Dibayar Bitcoin atau Uang Kripto Lainnya, Inilah NFT Gaming!
Jadi saat ini El Savador diketahui memiliki total sekitar 700 Bitcoin.
Lalu untuk level perusahaan, PayPal yang merupakan perusahaan yang bergerak di industri pembayaran digital pun telah menambah fitur perdagangan aset kripto.
Perusahaan asal Amerika Serikat telah memasukkan Bitcoin, Ethereum, Litecoin, dan Bitcoin Cash untuk para penggunanya di Inggris.
Baca Juga: Tiktok Mulai Melarang Konten Iklan Mata Uang Kripto, Ini Alasannya!
"Menurut saya, dengan adanya kabar ini, tentu menandakan peningkatan pengaruh kripto di masyarakat khususnya di Inggris Raya," pungkas Oscar Darmawan.
Apakah kamu tertarik untuk membeli aset kripto ketika harga Bitcoin sedang diskon?
(*)