nextren.com – Microsoft dan LinkedIn telah merilis Indeks Tren Kerja 2024, menyoroti dampak AI di tempat kerja di Asia Pasifik dengan judul "AI di tempat kerja sudah hadir, sekarang masuk ke bagian yang sulit".
Penelitian ini mencatat tren signifikan dalam penggunaan AI di tempat kerja dan kekhawatiran terkait visi AI di perusahaan.
Menurut survei terhadap 31.000 orang di 31 negara, penggunaan AI di tempat kerja meningkat hampir dua kali lipat dalam enam bulan terakhir.
Namun, 61% pemimpin di Asia Pasifik mengungkapkan kekhawatiran bahwa organisasi mereka kekurangan visi AI yang jelas.
Ahmed Mazhari, Presiden Microsoft Asia, menyatakan bahwa perkembangan AI di tempat kerja sangat luar biasa, dengan karyawan semakin cepat mengadopsi teknologi ini.
Namun, pemimpin perusahaan perlu lebih terbuka untuk mencoba dengan cepat agar dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Wawasan penting dari laporan ini menyoroti beberapa aspek kunci seputar penggunaan kecerdasan buatan (AI) di tempat kerja serta peran Microsoft dan LinkedIn dalam pengembangan keterampilan AI.
Pertama, terdapat inisiatif yang signifikan dari pengguna AI di tempat kerja. Sebanyak 83% profesional di Asia Pasifik menggunakan AI untuk mempercepat pekerjaan dan merangsang kreativitas.
Lebih menarik lagi, 79% dari mereka membawa alat AI pribadi ke tempat kerja, yang mencerminkan kekhawatiran akan kurangnya visi AI di perusahaan.
Meskipun 84% pemimpin di kawasan ini menyadari pentingnya mengadopsi AI untuk tetap bersaing, 61% dari mereka mengkhawatirkan kurangnya visi AI dalam organisasi mereka.
Selanjutnya, laporan menyoroti dampak peningkatan keterampilan AI pada karier.
Baca Juga: Cara Melihat Profil LinkedIn Teman Tanpa Diketahui, Ini Rahasianya!
Tercatat bahwa 76% pemimpin di Asia Pasifik lebih memilih merekrut kandidat dengan keterampilan AI daripada yang lebih berpengalaman namun tidak memiliki keterampilan tersebut.
Selain itu, sejak tahun sebelumnya, anggota LinkedIn telah meningkatkan penambahan keterampilan AI seperti ChatGPT dan Copilot ke profil mereka sebanyak 142x lipat.
Terakhir, peran Microsoft dan LinkedIn dalam pengembangan keterampilan AI disoroti.
Microsoft telah mengumumkan inovasi Copilot untuk Microsoft 365, yang dirancang untuk membantu individu memasuki dunia AI dengan lebih lancar.
Di sisi lain, LinkedIn menyediakan lebih dari 600 kursus AI dan 50 kursus pembelajaran AI terbaru secara gratis hingga 8 Juli, dengan menawarkan fitur takeaways personal yang didukung oleh AI pada Feed LinkedIn.
Feon Ang, Managing Director, Asia Pacific, LinkedIn, menekankan pentingnya investasi dalam pengembangan keterampilan AI untuk menghadapi perubahan transformatif di tempat kerja.
Dengan begitu, meskipun AI semakin merajalela di tempat kerja, penting bagi pemimpin perusahaan dan profesional untuk memprioritaskan pengembangan keterampilan AI guna menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh revolusi teknologi ini.
Baca Juga: LinkedIn Gunakan AI untuk Tingkatkan Profil Pencari dan Pemberi Kerja
(*)