Baca Juga: IBM Ungkap: Penjahat Siber Menguasai Identitas untuk Serangan Online
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa internet banking dan mobile banking terus menghadapi tantangan dalam hal keamanan seiring dengan perkembangan dunia digital.
Spentera telah mengidentifikasi beberapa kerentanan yang dapat dimanfaatkan dalam aplikasi perbankan, termasuk dalam proses transaksi dan referensi objek langsung.
Untuk mengatasi hal ini, OJK telah mengeluarkan Surat Edaran yang memberikan panduan mengenai kebijakan komprehensif untuk menjaga ketahanan dan keamanan siber bagi bank umum.
Spentera menyediakan berbagai layanan untuk pengujian keamanan siber bagi bank komersial sesuai dengan panduan dari OJK.
Layanan tersebut mencakup Security Assessment yang mencakup vulnerability assessment dan penetration test, serta pengujian berdasarkan skenario seperti table-top exercise, cyber range exercise, social engineering exercise, dan adversarial attack simulation exercise.
Marie Muhammad, Direktur Operasional Eksternal Spentera, menekankan bahwa Layanan Penetration Testing merupakan salah satu keunggulan Spentera dalam menguji keamanan siber.
Tim yang berpengalaman di Spentera berusaha memahami strategi penyerang untuk menemukan bidang yang perlu diperbaiki dalam sistem.
Spentera telah menjadi mitra kepercayaan bagi perusahaan dan lembaga dari berbagai sektor di Indonesia selama 12 tahun terakhir, termasuk sektor keuangan, perbankan, oil & gas, telekomunikasi, otomotif, dan pemerintahan.
Dengan komitmen mereka dalam membantu penguatan keamanan siber, diharapkan dapat mengurangi risiko dan kerugian akibat serangan kejahatan siber di Indonesia.
Baca Juga: Statistik Kejahatan Siber Indonesia 2023, Jual Beli Online Terbanyak Penipuan
(*)