Baca Juga: Qualcomm Snapdragon 7+ Gen 2 Meluncur, Performa GPU 2x Lebih Cepat
Misalnya, fitur AI Based Auto Framing yang ada di Snapdragon 8CX Gen 3 dapat secara otomatis mendeteksi dan menyesuaikan posisi wajah pengguna, termasuk mendeteksi objek wajah ketika terdapat lebih dari satu subjek.
Selain itu, teknologi AI Based Noise-Suppression dari Qualcomm mampu menghasilkan suara yang lebih jernih, meningkatkan produktivitas pengguna.
Sensing Hub dengan Camera Always-On juga meningkatkan keamanan laptop dengan mengunci layar saat pengguna tidak berada di depan layar atau terdeteksi adanya orang lain.
Menurut Didi Setiadi, Founder dan CEO Prasimax, dalam ekosistem teknologi di Indonesia terdapat berbagai pihak yang memiliki peran masing-masing, seperti pihak yang memiliki teknologi, merancang teknologi, memproduksi, dan memasarkan.
Qualcomm hadir sebagai pihak yang memiliki teknologi, sedangkan Prasimax berperan dalam merancang teknologi tersebut hingga menjadi produk teknologi yang siap digunakan.
Didi Setiadi juga menekankan bahwa meskipun AI membawa tantangan karena potensi penyalahgunaan, kehadiran AI sangat menjanjikan karena dapat membantu pekerjaan manusia dan mempercepat proses pengambilan keputusan.
Salah satu implementasi AI yang dikembangkan oleh Prasimax menggunakan chipset Qualcomm, yaitu QCS400 Series, untuk perangkat natural language processing (NLP).
Perangkat ini mampu menangkap perintah dari pengguna, kemudian menganalisisnya secara on-device maupun di cloud untuk menghasilkan jawaban atau melaksanakan perintah.
Dengan hadirnya teknologi Hybrid AI dari Qualcomm, diharapkan dapat mendorong transformasi teknologi di Indonesia, meningkatkan produktivitas, dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna di berbagai sektor.
Baca Juga: ASUS Resmi Rilis ROG Phone 7 Dengan Snapdragon 8 Gen 2 Secara Global
(*)