Follow Us

Awas! Pelaku Penipuan Online Kini Pakai Robot Untuk Kelabui Korban

Gama Prabowo - Selasa, 04 April 2023 | 20:30
Ilustrasi penipuan online yang memanfaatkan robot.
Security Magazine

Ilustrasi penipuan online yang memanfaatkan robot.

“Untuk menyamarkan identitas mereka, banyak pelaku Vishing menggunakan voice-to-text synthesizers. Bahkan, sebagian dari mereka juga memakai sistem robocall untuk membuat korban seolah-oleh sedang dihubungi oleh sistem robot yang tersambung langsung ke perusahaan yang diatasnamakan," ujar Andri.

"Untuk membuat proses telepon lebih meyakinkan, pelaku juga seringkali memanfaatkan sistem telepon otomatis Interactive voice response (IVR) yang bisa digunakan untuk menelpon dan mengakses informasi tanpa harus berbicara secara langsung, dengan memanfaatkan dual-tone multi-frequency (DTMF) interface," sambung Andri.

"Selain itu, biasanya pelaku juga menggunakan voice over internet protocol (VoIP) untuk memalsukan nomor mereka agar sulit dilacak” pungkasnya.

Modus Pelaku

Dalam skenario yang sering terjadi belakangan ini, pelaku melakukan panggilan ke nomor rumah korban yang mereka peroleh dari database.

Setelah korban mengangkat teleponnya, sistem robot akan menjawab dengan memberikan nama perusahaan, serta menjelaskan maksud dan tujuan mereka.

Kemudian, korban akan diarahkan untuk menekan tombol antara 0-9 yang berikutnya akan disambungkan kepada operator.

Operator ini nantinya akan menjelaskan skenario-skenario fiktif seperti pemblokiran nomor telepon, penunggakan pajak, atau tagihan dari bank.

Semua skenario tersebut bertujuan untuk mendapatkan data sensitif dengan menciptakan rasa khawatir dan urgensi terhadap korban mereka.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan iPhone Kebal Modus Penipuan Link APK

Tips Menghindari Voice Phishing

Ketika kita menerima panggilan yang tidak dikenal, ada beberapa hal yang perlu kita waspadai yang dapat menjadi indikasi bahwa panggilan tersebut merupakan percobaan penipuan.

Hal utama yang perlu diperhatikan sebelum kita menerima panggilan adalah dengan mengidentifikasi sang penelpon.

Apabila kita tidak dapat mengenali penelpon dari suara, intonasi, atau data pribadi penelpon, maka sudah sepatutnya kita merasa curiga.

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest