Nextren.com -Kasus peretasan di industri game online kembali muncul.
Beberapa hari lalu, Riot Games mengkonfirmasi bahwa sistemnya menghadapi beberapa serangan serius dari hacker.
Serangan hacker tersebut menyebabkan kerugian besar bagi Riot Games karena source code game "League of Legends" dan "Game of Genting" telah dicuri.
Tak hanya itu, platform anti-cheating juga telah diretas oleh hacker tak bertanggung jawab.
Baca Juga: Panas! Riot Games Tuntut NetEase karena Jiplak Game VALORANT
Riot Games mengkonfirmasi peretasan source code League of Legends dan Game of Genting melalui akun Twitter resmi @riotgames.
Dalam pengumumannya, Riot Games mengatakan bahwa tidak ada kebocoran data pengguna dan informasi personal pengguna.
Diperas USD 10 Juta
Riot Games juga mengungkapkan bahwa ia menerima email pemerasan dari pihak hacker.
Hacker meminta uang tebusan sebesar USD 10 juta atau sekitar Rp149,7 miliar kepada Riot Games.
Jika uang tebusan tidak dibayar, hacker akan menjual source code game League of Legends ke forum lelang online.
Menghadapi pemerasan tersebut, Riot Games tetap kekeh menolak membayar uang tebusan yang diminta hacker.
Baca Juga: Penipuan Baru! Klik Link Undangan Nikah di WhatsApp, Duit Lenyap
Hackersaat ini telah mengunggah source code yang dicuri ke laman situs breched.to untuk dilelang.
Postingan tersebut menyertakan link ke dokumen PDF setebal 1.000 halaman yang diklaimnya berisi daftar direkori 72,4 GB source code yang dicuri.
Bleeping Computertelah meninjau dokumen tersebut dan berasusmsi bahwa souce code tersebut berkaitan dengn software Riot Games.
Sementara itu, hacker mengklaim bahwa mereka berada di jaringan pengembangan Riot Games hingga 36 jam.
Hacker berhasil masuk berkat melakukan serangan rekayasa sosial terhadap karyawan Riot melalui pesan teks dan akhirnya mereka memperoleh akses ke jaringan game.
Pusat Operasi Keamanan perusahaan baru menyadari kehadiran hacker setelah 36 jam berlalu.
Selain mencuri source code League of Legends, tujuan harcker adalah mencuri source code Riot Vanguard.
Baca Juga: Blizzard Matikan Beberapa Game di China, Tak Bisa Main Overwatch 2
Dalam pengumuman terbarunya 24 Januari lalu, tim keamanan dan konsultan eksternal Riot Games global terus mengevaluasi serangan hacker.
Riot Games kini berfokus untuk mengaudit sistem dan melaporkan kejadian peretasan ke penegak hukum. Pihak perusahaan berjanji akan secara aktif bekerja penyelidikan kasus.
"Kami berkomitmen pada transparansi dan akan merilis laporan lengkap di masa mendatang yang merinci teknik penyerangan, area di mana kontrol keamanan Riot gagal, dan langkah-langkah yang kami ambil untuk memastikan hal ini tak terjadi lagi.
(*)