Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Karyawan TikTok Bisa Atur Konten Masuk FYP, Curangi Algoritma?

Gama Prabowo - Sabtu, 21 Januari 2023 | 12:00
Ilustrasi karyawan TikTok yang mampu mambuat konten seseorang masuk ke FYP
Politico

Ilustrasi karyawan TikTok yang mampu mambuat konten seseorang masuk ke FYP

Nextren.com -TikTok mengaku bahwa beberapa karyawannya mampu membuat konten masuk FYPpengguna.

TikTok mengkonfirmasi kepada media Forbes bahwa beberapa karyawannya di AS memiliki kemampuan untuk meningkatkan performa dan engadgement video.

Beberapa karayawan juga memiliki kemampuan untuk memperkenalakan akun selebritas dan konten kreator baru ke komunitas TikTok.

Dengan kemampuan ini, karyawan dapat membuat video di TikTok menjadi lebih sering tayang dan mencurangi algoritma TikTok.

Baca Juga: Kominfo: Konten Mandi Lumpur TikTok Bukan Konten Terlarang

Pengakuan TikTok atas kemampuan karyawan dalam memilih konten FYP muncul setelah Forbes mempertanyakan algoritma FYP TikTok.

Dilansir dari The Verge,juru bicara TikTok Jamie Favazza mengatakan bahwa meningkatkan jumlah views pada video tertentu bukanlah satu-satunya alasan agar sebuah konten menjadi viral.

TikTok juga akan mempromosikan beberapa video untuk membantu mendiversifikasi pengalaman konten pengguna.

Favazza juga menyarankan bahwa aktivitas seperti ini seharusnya dikurangi oleh perusahaan dan karyawannya.

Hal tersebut dikarenakan kecurangan algoritma bisa berdampak besar bagi ekosistem pengguna TikTok.

Selebritas, influencer, atau konten kreator mungkin saja dapat membayar karyawan TikTok agar videonya masuk ke FYP dengan mudah dan cepat.

Baca Juga: Susul AS, Uni Eropa Bersiap Blokir TikTok Jika Tak Patuh Regulasi

Berdasar dokumen internal yang diperoleh Forbes, video yang di-boost oleh karyawan TikTok dilaporkan mampu menghasilkan sekitar 1-2% dari total video harian.

Ini menunjukan dampak besar dari campur tangan TikTok terhadap pemilihan konten di platformnya.

Menariknya, konten-konten yang di-boost oleh karyawan TikTok tak diberi label berbeda.

Alin-alih menggunakan label iklan atau unggahan bersponsor, konten tersebut muncul seperti video lain yang dipilih untuk algoritma pengguna.

Aplikasi TikTok
Pixabay

Aplikasi TikTok

Baca Juga: Video TikTok Susah FYP dan Viral, Benarkah Ada Shadow Ban di TikTok?

Laporan Forbes menunjukan kepada kita bahwa TikTok memiliki kewenangan untuk memilih pemenang dan pecundang di platformnya.

TikTok bisa membuat kreator dan brand kehilangan tempat di FYP seseorang karena seseorang yang lebih erat dengan perusahaan.

Sistem seperti ini mirip dengan sistem 'orang dalam' dimana kreator dan brand yang memilki kedekatan dengan karyawan TikTok bisa membujuk mereka untuk meningkatkan performa video.

Forbes mengatakan bahwa terdapat beberapa insiden di mana karyawan mem-boosting konten yang seharusnya tidak di-boost, seperti konten video dari teman, mitra, dan bahkan akun mereka sendiri.

Baca Juga: Viral TikTok! Penumpang Dilarang Charge HP di Tempat Publik Bandara Soetta

Praktik mencurangi algoritma bisa menjadi bumerang bagi TikTok karena konten kreator organik yang berpotensimeninggalkan TikTok jika kinerja video mereka lebih buruk dari video yang di-boost karyawan TikTok.

Praktik mencurangi algoritma juga dapat merusak algoritma dan membuat pengguna dan kreator merasa tak nyaman karenanya.

Bagaimana pendapat sobat Nextren? Bagikan di kolom komentar ya!

(*)

Editor : Nextren





PROMOTED CONTENT

Latest

x