Tidak hanya investasi pada sumber daya untuk melindungi perusahaan dari ancaman siber.
Tetapi juga ada investasi pada sumber daya manusia, proses, dan teknologi.
Yang berguna untuk memitigasi dampak serangan siber dan melanjutkan operasional perusahaan setelah peristiwa terkait keamanan siber.
Tren yang kedua, tim keamanan siber perlu melindungi perusahaan dari serangan spear phishing dan rekayasa sosial lain yang semakin canggih.
Kecanggihan serangan spear phishing dan rekayasa sosial lainnya ini mempersulit identifikasi pelaku serangan, yang mana membuat proses pembelaan perusahaan terhadap pelaku menjadi lebih menantang.
Baca Juga: YouTube Hadirkan Fitur Pinch to Zoom dan Navigasi Video Baru, Keren!
Tim dapat memperkirakan serangan rekayasa sosial yang semakin canggih di tahun depan, yang menggunakan teknologi deep-fake dan kecerdasan buatan.
Tren yang ketiga ialah ketidakstabilan pada rantai pasokan perangkat lunak (software supply chain) dapat menjadi celah untuk serangan siber berskala besar.
Hal ini didasari oleh pengamatan Zoom dengan adanya serangan-serangan besar terhadap rantai pasokan tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Oleh karena itu, rantai pasokan perangkat lunak menjadi semakin penting.
Baca Juga: 3 Cara Mencegah Serangan Siber di Bisnis UMKM Menurut Kaspersky
Sebagai contoh, pemerintah Amerika Serikat telah mengambil langkah yang sejalan sengan hal tersebut melalui sebuah Executive Order tentang keamanan rantai pasokan perangkat lunak untuk lembaga pemerintahan.