Follow Us

Zoom Prediksi 4 Tren Keamanan Siber 2023, Perlu Dipahami Nih!

Zihan Fajrin - Selasa, 27 Desember 2022 | 15:32
Zoom berikan tren keamana siber di 2023 yang perlu dipersiapkan pengguna dan perusahaan.

Zoom berikan tren keamana siber di 2023 yang perlu dipersiapkan pengguna dan perusahaan.

Nextren.com - Mendekati tahun baru 2023, Zoom memprediksikan tren keamanan siber di Indonesia yang bisa dijadikan bahan persiapan perusahaan atau pengguna internet.

Zoom membuat prediksi ini dikarenakan maraknya peretasan keamanan siber.

Bahkan pada 2021 tercatat oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melaporkan bahwa ada 1,6 miliar anomali trafik tercatat di tahun 2021 dengan 62% dari anomali tersebut masuk kategori malware.

Lalu sebanyak 1,6 juta aktivitas Advanced Persistent Threat (APT) tercatat di tahun yang sama.

Baca Juga: 3 Fitur Terbaru Zoom, Mulai Dari Coworking Spaces Virtual Hingga Avatar

Maraknya peretasan keamanan siber diduga oleh Zoom dikarenakan perusahaan mulai memperluas jejak digital mereka dengan lebih banyak menerapkan gaya kerja hybrid.

Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut Chief Information Security Officer Zoom, Michael Adams, berbagi pandangannya terkait hal-hal yang perlu diantisipasi oleh perusahaan-perusahaan di tahun 2023.

Hal pertama yang perlu dilakukan untuk memperkuat keamanan siber ialah pimpinan tim akan meningkatkan fokus mereka untuk memperkokoh keamanan.

Baca Juga: Cara Membuat Link Whatsapp Call atau Video Call ala Zoom, Praktis dan Aman!

Keamanan siber ini tidak hanya mencakup pelindungan, tetapi juga pemulihan dan kesinambungan apabila terjadi peristiwa terkait keamanan siber.

Tidak hanya investasi pada sumber daya untuk melindungi perusahaan dari ancaman siber.

Tetapi juga ada investasi pada sumber daya manusia, proses, dan teknologi.

Yang berguna untuk memitigasi dampak serangan siber dan melanjutkan operasional perusahaan setelah peristiwa terkait keamanan siber.

Tren yang kedua, tim keamanan siber perlu melindungi perusahaan dari serangan spear phishing dan rekayasa sosial lain yang semakin canggih.

Kecanggihan serangan spear phishing dan rekayasa sosial lainnya ini mempersulit identifikasi pelaku serangan, yang mana membuat proses pembelaan perusahaan terhadap pelaku menjadi lebih menantang.

Baca Juga: YouTube Hadirkan Fitur Pinch to Zoom dan Navigasi Video Baru, Keren!

Tim dapat memperkirakan serangan rekayasa sosial yang semakin canggih di tahun depan, yang menggunakan teknologi deep-fake dan kecerdasan buatan.

Tren yang ketiga ialah ketidakstabilan pada rantai pasokan perangkat lunak (software supply chain) dapat menjadi celah untuk serangan siber berskala besar.

Hal ini didasari oleh pengamatan Zoom dengan adanya serangan-serangan besar terhadap rantai pasokan tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Oleh karena itu, rantai pasokan perangkat lunak menjadi semakin penting.

Baca Juga: 3 Cara Mencegah Serangan Siber di Bisnis UMKM Menurut Kaspersky

Sebagai contoh, pemerintah Amerika Serikat telah mengambil langkah yang sejalan sengan hal tersebut melalui sebuah Executive Order tentang keamanan rantai pasokan perangkat lunak untuk lembaga pemerintahan.

Namun, perusahaan atau pengguna perlu melihat lebih banyak perusahaan yang fokus memperkokoh keamanan siber mereka.

Mulai dari mempertimbangkan pendekatan zero-trust hingga meningkatkan keamanan layanan infrastruktur (seperti code signing, PKI, dan release process hardening).

Meningkatnya ketergantungan terhadap pihak ketiga juga akan membutuhkan perhatian lebih besar terhadap kontrol keamanan pada keseluruhan rantai pasokan perangkat lunak.

Seperti melalui penilaian risiko terhadap pihak ketiga, manajemen identitas dan akses, serta penerapan patching yang tepat waktu.

Tren yang terakhir, melihat adanya peningkatan ketergantungan terhadap penyedia layanan cloud.

Baca Juga: Pakar Prediksi 5 Ancaman Serangan Siber Bagi UMKM di Tahun 2023

Ternyata ini dapat membuka kesempatan lebih besar bagi serangan siber terhadap perusahaan.

Fleksibilitas yang ditawarkan teknologi cloud membuat lebih banyak perusahaan mengimplementasikan teknologi cloud ke berbagai area dan memungkinkan beragam penggunaan unik dengan teknologi cloud.

Namun, dengan melakukan hal tersebut, perusahaan juga memperluas kesempatan untuk diserang, sehingga perusahaan perlu membuat strategi baru dalam mengimplementasikan teknologi keamanan dan strategi pelindungan cloud.

Para pimpinan tim TI perusahaan juga perlu menerapkan proses evaluasi menyeluruh bagi pihak-pihak ketiga tersebut dan memahami teknologi yang mereka gunakan untuk backend.

Dari keempat tren yang dipaparkan Zoom perlu kalian persiapkan dan pelajari agar bisa mengurangi adanya serangan siber di 2023. (*)

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest