Nextren.com - Mulai hari Kamis hingga hari Senin mendatang Elon Musk tutup kantor Twitter karena banyak karyawannya yang mengundurkan diri dari Twitter.
Beberapa waktu lalu Elon Musk mengirimkan email ultimatum kepada seluruh staf Twitter yang meminta semua karwayan untuk kerja lembur.
Email tersebut berisikan perintah untuk bekerja lembur selama berjam-jam dengan intensitas tinggi dan bagi yang tidak sanggup dipersilahkan keluar saja dari Twitter.
Seluruh staf twitter diminta untuk menanggapi email ultimatum tersebut sebelum jam 5 sore dan bagi staf yang meninggalkan Twitter akan diberi pesangon gaji selama tiga bulan.
Dilansir dari NewYork Times, beberapa jam setelah email tersebut diterima para staf Twitter, ratusan orang staf Twitter langsung memutuskan untuk mengundurkan diri.
Melihat banyaknya staf Twitter yang mengundurkan diri, Twitter langsung mengumumkan akan menutup kantor mereka dan menonaktifkan akses masuk staf Twitter hingga hari senin.
Hal tersebut dilakukan dengan maksud mencegah terjadi sabotase fisik saat para staf Twitter yang memutuskan meninggalkan Twitter saat hendak menyelesaikan pencabutan akses.
Baca Juga: Presiden Amerika Serikat Sebut Elon Musk Perlu Dipantau, Apa yang Dicurigai?
Ultimatum yang diberikan Elon Musk tersebut menambah daftar panjang pembehentian staf Twittter setelah Elon Musk memberhentikan 3.800 staf Twitter pada tanggal 4 November lalu.
Sepertinya, sebelum gelombang pengunduran diri staf Twitter terjadi akibat ultimatum tersebut, Elon Musk sudah memprediksi akan ada banyak staf Twitter yang memutuskan untuk keluar dari Twitter.
Sebelum batas waktu ultimatum tersebut habis, Elon Musk dan para eksekutif mengadakan pertemuan dengan staf Twitter yang hendak keluar untuk mencegah mereka pergi.