Nextren.com- Joe Biden, selaku Presiden Amerika Serikat, dikabarkan menyebut bahwa Elon Musk adalah salah satu orang yang perlu dipantau.
Pernyataan dari Presiden Amerika Serikat itu diketahui muncul setelah keputusan Elon Musk untuk mengakuisisi Twitter.
Seperti yang kita tahu, Elon Musk secara resmi membeli Twitter dengan harga 44 miliar USD atau setara dengan Rp 634 triliun.
Adanya langkah Elon Musk itu pun dianggap Presiden Amerika Serikat sebagai sesuatu yang perlu diperhatikan.
Pasalnya, Elon Musk diketahui memiliki sosok yang ada di belakangnya.
Baca Juga: Ini Alasan AS Siapkan 6 Pesawat Pengebom B-52 Nuklir di Selatan Indonesia, Jadi Perhatian Penuh!
Sosok tersebut ialah Pangeran Saudi Alwaleed bin Talal.
Pangeran tersebut merupakan keluarga dari Kerjaan Arab Saudi dan juga Kerjaan Qatar.
Dikutip dari Kompas, Senin (14/11), Pangeran Saudi Alwaleed bin Talal itu merupakan salah satu pemegang saham terbesar Twitter saat ini.
Akuisisi Twitter Jadi Bahaya Keamanan AS?
Lebih lanjut, komentar Presiden Amerika Serikat mengenai Elon Musk itu muncul setelah adanya pertanyaan mengenai ancaman bahaya keamanan negara.
Baca Juga: Elon Musk Terima 83 Ribu Komplain Twitter, Paling Banyak Masalah Verifikasi
"Kerja sama dan/atau hubungan teknis Elon Musk dengan negara lain layak untuk diperhatikan," ujar Biden.
Namun ia menambahkan bahwa pantaun terhadap Elon Musk tersebut masih belum dapat dipastikan apakah benar-benar dapat mengganggu keamanan nasional atau tidak.
"Saya menyarankan mereka layak untuk dilihat," jelasnya.
Posisi Pangeran Saudi Sebagai Pemilik Saham Twitter
Berbicara soal kekhawatiran Presiden Amerika Serikat terhadap kerja sama antara Elon Musk dan Pangeran Saudi, seperti yang dikatakan di awal bahwa Pangeran Saudi adalah salah satu pemilik saham terbesar di Twitter.
Baca Juga: Twitter OTW Bangkrut, Elon Musk Peringatkan Keras Semua Karyawan via Email
Pangeran Saudi Alwaleed bin Talal diketahui sebagai pemegang saham lama Twitter dengan nilai puluhan juta saham.
Dalam catatan dokumen pengajuan, Pangeran Saudi Alwaleed bin Talal menggunakan perusahaan Kingdom Holding Company (KHC) Arab Saudi untuk melanjutkan kepemilikan saham Twitter senilai 1,89 miliar USD atau Rp 29,2 triliun.
Investor Negara Asing di Twitter
Selain itu, ada pula beberapa perusahaan asing yang diketahui ikut andil dalam langkah Elon Musk mengakuisisi Twitter.
Salah satunya ialah anak perusahaan dari Sovereign Wealth Fund (SWF) Qatar, yang diketahui telah menyumbang dana 375 USD atau Rp 5,8 triliun pada proses akuisisi Twitter.
Baca Juga: Gigi Hadid Nonaktifkan Twitter Setelah Elon Musk Akuisisi Twitter
Hal itu diketahui sebagai imbalan bagi saham perusahaan induk milik Elon Musk.
So, itu lah alasan mengapa Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, berkomentar mengenai Elon Musk.
(*)