Manuver Rusia yang melibatkan komponen darat, laut dan udara dari triad nuklir telah dilakukan setiap tahun untuk melatih kekuatan nuklir negara itu dan menunjukkan kesiapan mereka.
Latihan serupa sebelumnya diadakan hanya beberapa hari sebelum Putin mengirim pasukan ke Ukraina.
Baca Juga: Perang Dunia 3 dengan Nuklir Bisa Terjadi Jika AS dan China Bersikeras Tentang Nasib Taiwan
Latihan Rusia itu dilakukan saat NATO mengadakan latihan nuklir tahunannya sendiri di Eropa barat laut, yang akan berlangsung hingga 30 Oktober.
Latihan NATO, yang dijuluki "Steadfast Noon", melibatkan sekitar 60 pesawat, termasuk pembom jarak jauh B-52 Amerika Serikat dan jet tempur yang mampu membawa senjata nuklir, tetapi tidak melibatkan bom langsung.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Selasa (25/10/2022) bahwa Rusia memberikan pemberitahuan bahwa mereka bermaksud untuk melakukan latihan rutin kemampuan nuklirnya.
Pentagon dan Departemen Luar Negeri AS mengatakan Rusia telah mematuhi persyaratan perjanjian kontrol senjata AS-Rusia terakhir, dengan memberi tahu Washington tentang tes yang akan dilakukannya.
Rekaman latihan di media pemerintah muncul setelah Shoigu melanjutkan panggilan telepon ke rekan-rekannya secara global, mengklaim bahwa Ukraina sedang mengembangkan "bom kotor".
Bom kotor adalah bom konvensional yang dicampur dengan bahan radioaktif, biologis atau kimia yang disebarkan dalam ledakan.
Shoigu, yang telah membuat klaim ini dalam beberapa hari terakhir kepada perwakilan negara-negara NATO, juga menelepon rekan-rekannya dari China dan India pada Rabu (26/10/2022) untuk membahas tuduhan tersebut, yang ditolak keras oleh Ukraina dan sekutu Baratnya.
Baca Juga: Ngerinya Efek Perang Nuklir Rusia dan AS: Bisa Menewaskan Lebih dari 5 Miliar Manusia