Follow Us

Jadi ini Rahasia Algoritma TikTok Bekerja Agar Video Pendek Masuk FYP

Zihan Fajrin - Senin, 24 Oktober 2022 | 17:30
Konsultan sosial media bahas algoritma TikTok atas kasus film Emmeline Hartley.
Flickr/Solen F.

Konsultan sosial media bahas algoritma TikTok atas kasus film Emmeline Hartley.

Nextren.com - Saat ini, kehidupan masyarakat Indonesia bisa dibilang cukup aktif menggunakan sosial media seperti TikTok.

Hingga kita ingin mengetahui rahasia algoritma TikTok bekerja agar video pendek masuk From Your Page (FYP).

Bila algoritma TikTok sudah membantu video pendek masuk FYP, maka ada kemungkinan kamu akan mendapat banyak penonton dan suka (like).

Konsultan sosial media pun memberitahukan bagaimana cara algoritma TikTok bekerja.

Baca Juga: Cara Merubah Akun TikTok Pribadi Menjadi Akun Bisnis, Mudah!

Rahasia yang sebenarnya harus diketahui secara umum ini berawal dari sebuah video yang menayangkan seorang pria yang menuduh kekerasan yang dilakukan oleh wanita.

Ini merupakan cuplikan film pendek Keep Breathing yang hadir di tahun 2018, namun seperti biasa yang hadir di TikTok bukanlah keseluruhan melainkan potongan.

Melansir BBC, film pendek Keep Breathing merupakan cerita fiksi yang menampilkan pasangan berdebat di lift tentang pertemuan seksual sebelumnya, terjalin dengan kilas balik ke malam itu terjadi.

Dalam film mereka minum alkohol, bertemu di klub saat malam, dan ada kesalahpahaman tentang bagaimana mereka akan pulang dan apakah pria itu akan tinggal bersama wanita itu.

Baca Juga: Update TikTok Live Atur Livestream Khusus Dewasa, Wajib 18+ Nih!

Emmeline Hartley memposting potongan film ke TikTok pada bulan September yang hanya menampilkan argumen pasangan itu.

Ketika Hartley mencoba menambahkan video terpisah yang menampilkan itu, gagal, karena video tersebut berulang kali dihapus oleh TikTok dengan alasan bahwa mereka eksplisit.

Namun sampai saat ini di akun TikTok Hartley @ktconsent, masih tersimpan sekitar lima video film Keep Breathing.

Video berdurasi dua menit ini banyak dikomen oleh netizen yang kasar terhadap perempuan, Hartley pun berfikir TikTok membuat video ini populer hanya agar banyak orang menaruh kebencian.

"Saya tidak menyesalinya, tetapi saya mencoba menavigasi bagaimana merespons," ujar Hartley mengutip BBC.

Dengan adanya kejadian tersebut, TikTok pun mencoba menjawab bagaimana cara kerja algoritma mereka.

Baca Juga: TikTok Kerjasama dengan Linktree, Tambahkan Lebih Banyak Link di Bio

Konsultan media sosial, Matt Navarra mengatakan kepada BBC bahwa algoritme TikTok berfungsi sebagai layanan rekomendasi.

Sangat memahami aktivitas sebelumnya dari pengguna individu dan orang lain seperti mereka, untuk menyajikan konten baru yang kemungkinan akan melibatkan orang tersebut.

"Ini membuat mereka bertahan di platform lebih lama dan lebih sering, yang bagus untuk pengiklan dan karena itu juga bagus untuk pendapatan iklan TikTok," ungkap Navarra.

Dengan begitu, Navarra berpendapat, video Hartley yang telah dilihat dan disukai banyak orang yang mungkin menyukai Andrew Tate-influencer kontroversial, hadir di pengguna semacam itu.

Baca Juga: Facebook Kalah Populer dari TikTok, Mark Zuckerberg Akui Kesalahannya

"Artinya, jika konten ini telah dilihat, dilibatkan, dan disukai oleh sekelompok pengguna yang, misalnya, penggemar Andrew Tate, kemungkinan besar konten tersebut akan ditampilkan kepada lebih banyak orang yang merupakan pengguna semacam itu," jelas Navarra.

Pembuatnya tidak dapat menghentikan kereta (algoritma) ini begitu kereta itu bergerak.

Karena mereka tidak memiliki kendali atas algoritme itu sendiri dan ada pilihan terbatas untuk melaporkan masalah.

BBC pun menyebutkan pada bulan Juli dilaporkan bahwa Meta, yang memiliki Facebook dan Instagram, akan membuat algoritmenya lebih mirip dengan TikTok, daripada memprioritaskan konten dari akun yang sudah diikuti oleh individu. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest