Nextren.com -CEO Meta Mark Zuckerberg merasa gagal mengantisipasi tren baru di jejaring sosial yang berkontribusi pada kesuksesan saingan TikTok.
Dilansir dari cnbc.com, pada sebuah wawancara yang dipublikasikan pada hari Rabu di Ben Thompson’s Statechery, pendiri Facebook tersebut mengatakan bahwa Mark Zuckerberg merasa ketinggalan memahami cara baru orang berinteraksi dengan konten yang ditemukan audiens di jejaring sosial.
Baca Juga: Mark Zuckerberg Bukan Lagi Salah Satu Dari 10 Orang Amerika Terkaya, Kok Bisa?
Orang orang semakin sering menggunakan feed dalam jejaring sosialnya untuk menemukan konten yang menarik dibandingkan dengan melihat media yang dibagikan oleh teman-teman yang mereka ikuti.
Meskipun orang masih berinteraksi dengan konten yang dibagikan teman mereka di Feed-nya.
Tren di berbagai jejaring sosial menunjukan pada umumnya orang akan beralih menggunakan laman eksplor untuk menemukan konten, kemudian mereka akan mengirimkan konten yang menarik kepada temannya melalui pesan dan berinteraksi satu sama lain melalui direct message.
Mark Zuckerberg menyimpulkan orang-orang hanya ingin konten terbaik saja dan siapa yang memproduksi konten bukanlah hal yang penting.
Baca Juga: Inilah Daftar 29 Orang yang Dilarang Menginjakkan Kaki di Rusia, Ada CEO Meta!
Popularitas TikTok yang begitu cepat dengan algoritmanya merekomendasikan video pendek yang menarik kepada pengguna berdasarkan kebiasaan dan riwayat penayangannya.
Popularitas TikTok telah menimbulkan tantangan signifikan bagi perusahaan, yang mengalami penurunan pengguna, seperti apa yang terjadi pada Facebook di Amerika Utara serta harga saham Facebook yang turun lebih dari 56% tahun ini sejauh ini.
Baca Juga: Bos Meta Sindir Headset AR/VR Apple: Mereka Ingin Halangi Kami
Mark Zuckerberg yang menyebut TikTok sebagai "pesaing yang sangat efektif", dalam wawancara tersebut Mark juga mengakui bahwa Facebook agak lambat menghadapi persaingan karena tidak sesuai dengan pola sosialnya, baginya TikTok sama saja dengan YouTube namun dengan versi yang lebih pendek.
Mark Zuckerberg juga percaya bahwa penting bagi Meta untuk mengembangkan AI yang dapat merekomendasikan berbagai konten termasuk foto dan teks kepada pengguna selain hanya video pendek.