Baca Juga: Fitur WhatsApp Terbaru Ini Akan Hadir Khusus Untuk Mencegah Hoaks dan Misinformasi
Sebuah studi yang dilakukan oleh NewsGuard, sebuah situs yang didedikasikan untuk memverifikasi berita dan informasi yang beredar di internet, mengungkapkan bahwa hampir 20% video dari TikTok, yang muncul dihasil pencarian berisi informasi yang salah.
Studi tersebut mengungkapkan bahwa bukan hanya konten yang menjadi masalah, tetapi cara TikTok menampilkannya.
TikTok telah menyarankan istilah pencarian yang lebih kontroversial ketika sebenarnya kata kunci yang dimasukan lebih netral.
Misalnya, jika kamu mencari "perubahan iklim", TikTok akan menyarankan "perubahan iklim dibantah" atau "perubahan iklim tidak ada".
Hal yang sama terjadi dengan topik seperti vaksin melawan Covid.
Bahayanya tidak hanya terletak pada kesalahan informasi, tetapi juga pada keterbatasan kemampuan untuk mencari sumber informasi lain yang lebih andal.
TikTok mendapat kecaman dari federal AS karena praktik dan promosi konten-nya.
Mereka mengklaim bahwa ini dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental pengguna muda.
Media sosial yang sangat populer di kalangan remaja dan anak-anak ini, dan memiliki sekitar 1,5 miliar pengguna bulanan.