Laporan wartawan Nextren, Wahyu Subyanto.
Nextren.com - Dalam perang Rusia Ukraina, senjata yang dipakai tak hanya buatan sendiri, namun melibatkan senjata dari banyak negara.
Bahkan Rusia yang dikenal punya senjata canggih masih juga membeli senjata dari negara lain yangmau bekerjasama, seperti Iran dan Korea Utara.
Laporan Intelijen AS terbaru menemukan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia sedang dalam proses pembelian jutaan roket dan peluru artileri dari Korea Utara untuk dipakai dalam pertempuran yang sedang berlangsung di Ukraina.
Seorang pejabat AS, mengatakan pada hari Senin (6/9) bahwa fakta bahwa Rusia beralih ke negara yang terisolasi seperti Korea Utara, menunjukkan bahwa militer Rusia terus menderita kekurangan pasokan yang parah di Ukraina, akibat beragam sanksi dan pembatasan ekspor.
Pejabat intelijen AS percaya bahwa Rusia bisa membeli peralatan militer tambahan Korea Utara di masa depan, seperti dilansir Associated Press (7/9).
Temuan intelijen tersebut pertama kali dilaporkan oleh The New York Times.
Pejabat AS itu tidak merinci berapa banyak persenjataan yang ingin dibeli Rusia dari Korea Utara.
Baca Juga: Bahaya Jika Putin Lengser, Rusia Bisa Terasing Seperti Korea Utara
Temuan itu muncul setelah pemerintahan Joe Biden baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa militer Rusia pada Agustus menerima pengiriman drone buatan Iran untuk digunakan di medan perang di Ukraina.
Pekan lalu Gedung Putih mengatakan bahwa Rusia telah menghadapi masalah teknis dengan drone buatan Iran, yang diperoleh dari Teheran pada Agustus untuk digunakan dalam perangnya dengan Ukraina.
Rusia membeli drone Mohajer-6 dan Shahed-series dari Iran bulan lalu yang dikatakan pemerintahan Biden bagian dari rencana Rusia untuk memperoleh ratusan drone UAV Iran yang akan digunakan di Ukraina.