Nextren.com - Perang Rusia Ukraina yang dibantu AS dan negara NATO, tak hanya berlangsung lewat pertempuran senjata militer.
Kini pertempuran mulai merembet ke perang energi, dimana pasokan energi Eropa sangat tergantung dari Rusia.
Kini perang energi antara Rusia dan Barat dimulai sejak Jumat (2/9/2022), saat Moskwa menunda pembukaan kembali pipa Nord Stream 1 ke Jerman.
Sementara di pihak lawan, negara-negara G7 mengumumkan pembatasan harga pada ekspor minyak Rusia.
Perusahaan energi Rusia, Gazprom, yang memasok gas ke Eropa lewat pipa gas yang melintasi lautan, sebelumnya telah menangguhkan pengiriman gas ke Jerman.
Baca Juga: Mengapa Perang Rusia-Ukraina Bakal Lama? Karena Sangat Menguntungkan!
Alasannya karena adanya pemeliharaan pipa Nord Stream 1 pada Rabu (31/8/2022), sebagaimana dilansir VOA.
Gazprom mengumumkan belum bisa melanjutkan pengiriman gasnya ke Jerman akibat kesalahan teknis di pipa Nord Stream 1 untuk dibuka kembali.
Langkah Rusia menghentikan pasokan gasnya ke Jerman tersebut mungkin akan memperburuk krisis energi Eropa.
Rusia dan Eropa Saling Tuduh Menurut juru Bicara Komisi Eropa Eric Mamer di Twitter pada hari Jumat, keputusan Gazprom untuk menghentikan pasokan gas ke Jerman itu disebut berdasar alasan yang keliru.
Siemens Energy sebagai perusahaan yang mengurusi turbin di Nord Stream 1 mengatakan bahwa tidak ada alasan teknis untuk menghentikan pengiriman gas.
Sementara Moskow mengatakan bahwa sanksi-sanksi dari Barat kepada Rusia, atas invasi Moskwa ke Ukraina, disebut telah menghalangi pemeliharaan pipa gas.