Alfons mengharapkan peran pemerintah untuk menyelesaikan masalah kebocoran data 1,3 miliar registrasi SIM secepatnya.
"Yang menderita kerugian paling besar dari kebocoran data adalah pemilik data dan bukan pengelola data," jelasnya.
Ia juga berharap semoga hal ini bisa menjadi evaluasi lembaga pemerintah untuk lebih serius menangani data masyarakat.
"Jangan hanya mau enak-enak mendapatkan manfaat dari mengelola data tetapi tidak mau menjalankan kewajiban melindungi data," tuturnya. (*)