Nextren.com -Situasi konflik di Eropa makin mengkhawatirkan dan menimbulkan ancaman perang yang nyata.
Baru-baru ini, ancaman perang Eropa muncul dari sesama anggota pakta pertahanan NATO yaitu Turki dan Yunani.
Presiden Turki Tayyip Erdogan merasakan ancaman perang dari Yunani semakin membesar setelah pulau-pulau di Laut Aegean diduduki oleh Athena.
Baca Juga: Eropa Bersiap Hadapi Musim Dingin yang Gelap dan Berat, Sanksi Ekonomi ke Rusia Jadi Bumerang
Dilansir dari Reuters, Presiden Turki Tayyip Erdogan menuduh Yunani menduduki pulau-pulau di Laut Aegea yang memiliki status demiliterisasi.
Tak hanya itu, Erdogan sebelumnya juga menuduh Athena mempersenjatai pulau-pulau Aegean yang harusnya didemiliterisasi.
"Pendudukan anda (Yunani) di pulau-pulau Aegeam tidak mengikat kami. Ketika waktunya tiba, kami akan melakukan apa yang diperlukan" ujar Tayyip Erdogan sebagaimana dikutip dari Reuters.
Pernyataan Erdogan tersebut mengisyaratkan Turki siap mengambil langkah tegas ketika ancaman di kawasan Laut Aegeanmakin meningkat.
Baca Juga: Turki Mulai Merapat ke Rusia karena Inflasi, NATO Ancam Berikan Sanksi
Tanggapan Yunani
Yunani merespon pernyataan Erdogan dengan kepala dingin.
Ankara tidak akan mengikuti Turki dalam memberikan pernyataan dan ancaman "keterlaluan" yang dilontarkan setiap hari.
"Kami akan memberi tahu sekutu dan mitra kami tentang pernyataan provokatif (Erdogan).... untuk memperjelas siapa yang mengatur dinamit untuk kohesi aliansi kami selama periode berbahaya ini," ujar Kementerian Luar Negeri Yunani.
Hal tersebut menunjukan bahwa Yunani ingin bersikap dewasa dalam menghadapi konflik Laut Aegean.
Mereka nampak tak ingin terpancing oleh pernyataan provokatif Erdogan yang dirasa kian sering dilontarkan.
Sebelumnya, Turki juga menuduh Yunani melecehkan jetnya di Hari Kemerdekaan, 30 Agustus.
Turki mengklaim bahwa sistem pertahanan udara S-300 Yunani digunakan untuk mengunci jet Turki selama penerbangan rutin.
Baca Juga: Turki Disebut 'Duri dalam Daging' NATO, Diam-diam Akrab dengan Putin?
Sebagai informasi, konflik Yunani dan Turki terkait kawasan Laut Aegean telah berlangsung sejak lama.
Meski kedua negara berstatus sebagai anggota NATO, konflik Laut Aegean hingga kini masih menjadi persoalan mengancam perdamaian kedua negara.
Konflik antara Turki dan Yunani di Laut Aegean berkaitan dengan masalah penerbangan hingga status pulau-pulau di kawasan tersebut.
Selain itu, perbeutan batas mariti dan sumber daya hidrokarbon juga menjadi salah satu faktor konflik Yunani dan Turki di Laut Aegean.
(*)