"Kami akan memberi tahu sekutu dan mitra kami tentang pernyataan provokatif (Erdogan).... untuk memperjelas siapa yang mengatur dinamit untuk kohesi aliansi kami selama periode berbahaya ini," ujar Kementerian Luar Negeri Yunani.
Hal tersebut menunjukan bahwa Yunani ingin bersikap dewasa dalam menghadapi konflik Laut Aegean.
Mereka nampak tak ingin terpancing oleh pernyataan provokatif Erdogan yang dirasa kian sering dilontarkan.
Sebelumnya, Turki juga menuduh Yunani melecehkan jetnya di Hari Kemerdekaan, 30 Agustus.
Turki mengklaim bahwa sistem pertahanan udara S-300 Yunani digunakan untuk mengunci jet Turki selama penerbangan rutin.
Baca Juga: Turki Disebut 'Duri dalam Daging' NATO, Diam-diam Akrab dengan Putin?
Sebagai informasi, konflik Yunani dan Turki terkait kawasan Laut Aegean telah berlangsung sejak lama.
Meski kedua negara berstatus sebagai anggota NATO, konflik Laut Aegean hingga kini masih menjadi persoalan mengancam perdamaian kedua negara.
Konflik antara Turki dan Yunani di Laut Aegean berkaitan dengan masalah penerbangan hingga status pulau-pulau di kawasan tersebut.
Selain itu, perbeutan batas mariti dan sumber daya hidrokarbon juga menjadi salah satu faktor konflik Yunani dan Turki di Laut Aegean.
(*)