Manuilsky juga mengecam Agresi Militer Belanda yang dianggap mengancam perdamaian dan keaanan, serta menghimbau DK PBB melakukan langkah-langkah untuk menghentikan agresi tersebut.
Tak hanya itu, Uni Soviet juga terus mendukung Indonesia dalam pertemuan organisasi internasional lainnya.
Pada tahun 1947-1948, dalam sidang ECOSOC diajukan untuk diakuinya kedaulatan Indonesia.
Kemudian, Soviet juga menghimbau dunia internasional untuk mengakui kemerdekaan Indonesia dalam konferensi Delhi, Januari 1949.
Baca Juga: 5 Link Template Video Ucapan Hari Kemerdekaan RI ke-77, Edit Mudah Lewat HP!
Dukungan Uni Soviet tentu saja disambut gembiran oleh bangsa Indonesia.
Berbagai ungkapan rasa terima kasih tercermin dari surat serta pidato yang disampaikan oleh Ali Sastroamidjojo, Djuanda, Sartono, Wilopo, hingga Adam Malik.
Tokoh-tokoh Indonesia tersebut menyampaikan rasa terima kasih kepada utusan Uni Soviet di PBB seperti A.A Gromyko, D.Z Manuilsky, dan V. Zorin.
Pada rapat tanggal 1 Mei 1946 di Yogyakarta, Presiden Soekarno menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia siap menjalin ubungan dengan Uni Soiet dan mendirikan perwakilan masing-masing negara di Jakarta dan Moskow.
Wakil Indonesia di Praha, Suripno memberikan mandat yang ditandatangani Presiden Soekarno pada bulan Desember 1947 dan menjalin hubungan persahabatan dengan negara-negara Eropa Timur dan Uni Soviet.
(*)