Follow Us

Sejarah Rusia Bantu Perjuangan Kemerdekaan Indonesia: Minta PBB Usir Belanda dari Tanah Air

Gama Prabowo - Rabu, 17 Agustus 2022 | 11:30
Pertemuan Jokowi dan Vladimir Putin membahas masalah proyek energi nuklir di Indonesia
BPMI Setpres/Laily Rachev

Pertemuan Jokowi dan Vladimir Putin membahas masalah proyek energi nuklir di Indonesia

Nextren.com - Proklamasi kemerdekaan Indonesia telah dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, tetapi perjuangan kemerdekaan Indonesia masih terus berlanjut hingga 1949 ketika Belanda berambisi menjajah kemabli Indonesia.

Perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan Agresi Militer Belanda menjadi momen penting dalam sejarah bangsa.

Dukungan internasional memegang peranan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan Agresi Militer Belanda.

Salah satu dukungan terbesar yang diterima oleh bangsa Indonesia adalah dukungan dari Uni Soviet (Rusia) yang merupakan salah satu negara super-power pasca Perang Dunia 2.

Baca Juga: Inilah Negara yang Pertama Mengakui dan Mendukung Kemerdekaan Indonesia dari Belanda

Dilansir dari situs resmi Kementerian Luar Negeri, Uni Soviet merupakan salah satu negara yang menyambt baik lahirnya Indonesia sebagai negara merdeka.

Uni Soviet mengecam segala bentuk kolonialisme, termasuk kolonialisme yang diupayakan Belanda terhadap Indonesia pada tahun 1946-1949.

Dalam perjuangan pengakuan kemerdiakaan Indonesia di dunia internasional, tokoh diplomatis Indonesia mengharapkan dukungan dari Uni Soviet.

Di forum PBB, Uni Soviet berkali-kali mengangkat masalah Indonesia dan menuntut PBB untuk menghentikan Agresi Militer Belnda.

Uni Soviet juga secara aktif menghimbau dunia internasional untuk mengakui Indonesia sebagai negara yang merdeka.

Baca Juga: Perang Rusia dan Ukraina di Pembangkit Nuklir Bakal Munculkan Bencana Dunia Jika Tak Ditengahi

Delegasi Uni Soviet, Dmitry Manuilsky dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB mengangkat masalah mengenai kedaaan krisis yang dialami masyarakat Indonesia karena Agresi Militer Belanda.

Editor : Wahyu Subyanto

Latest