Sementara itu, para pejabat Iran mengatakan bahwa mereka akan menyampaikan pandangan dan pertimbangan tambahan kepada Uni Eropa.
Iran mengaku pihaknya akan membicarakan proposal perjanjian nuklir baru setelah konsultasi di Teheran.
Baca Juga: Eropa Bersiap Hadapi Krisis Nuklir Jika Iran Tolak Kesepakatan Baru
Perlu diketahui, perjanjian nuklir baru Iran didasarkan pada perjanjianJoint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
Perjanjian tersebut menyepakati bantuan ekonomi dari China, Perancis, Russia, AS, Jerman, dan Inggris kepada Iran agar Teheran tak mengembangkan teknologi nuklir.
Perjanjian JCPOA ditinggalkan oleh AS era Trump pada tahun 2018.
Trump menyebutkan bahwa AS sudah terlalu lunak kepada Iran terkaitpengembangan nuklir.
Setelah ditinggalkan oleh AS, Iran juga turut meninggalkan perjanjian tersebut dan mulai mengembangkan teknologi nuklir di tahun 2022.
(*)