Nextren.com -Pengembangan teknologi nuklir Iran membuat negara-negara Barat khawatir akan potensi krisis nuklir dunia.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Uni Eropa berupaya untuk 'menghidupkan kembali' perjanjian nuklir Iran tahun 2015.
Berdasarkan laporan terbaru dari The Guardian, Uni Eropa pada hari Senin telah mengajukan teks final untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir baru dengan Iran.
Naskah perjanjian tersebut disusun sesuai perkembangan kondisi ekonomi dan politik saat ini sehingga relevan bagi pihak-pihak yang terlibat
"Apa yang dapat dinegsiasikan telah dinegosiasikan dan sekarang dalam teks final," ujar kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borell.
"Di balik setiap masalah teknis dan setiap paragraf terdapat keputusan politk yang perlu di ambil oleh ibu kota," sambungnya.
Baca Juga: Teknologi Nuklir Iran Nekat Dikembangkan, Menhan Israel Beri Ancaman Keras!
Menariknya, Eropa membuat perjanjian ini sebagai sebuah paket yang mengesankan sebagai kesempatan terakhir bagi Iran.
Eropa nampak kehabisan kesabaran dalam menghadapi urusan nuklir Iran yang seolah berlarut-larut.
"Itu proposal paket. Anda tidak bisa setuju denagn halaman 20 dan tidak setuju dengan halaman 50. Anda harus mengatakan ya atau tidak," ujar Josep Borell.
Selain Eropa, AS juga bersiap untuk mengajukan proposal perjanjian nuklir baru ke Iran.
Dilansir dari Reuters, Washington mengatakan siap untuk mencapai kesepakatan berdasarkan proposal Uni Eropa.