Chiang Kai-shek beserta sisa-sisa pemerintahan Kuomintang (KMT) dan pendukung mereka yang berjumlah sekitar 1,5 juta orang melarikan diri ke Taiwan pada 1949.
Kelompok yang disebut orang China Daratan ini mendominasi politik Taiwan selama bertahun-tahun meskipun hanya mencakup 14 persen dari populasi.
Chiang Kai-shek lalu mendirikan pemerintahan di Taiwan yang dipimpinnya selama 25 tahun.
Baca Juga: Menhan China Bersumpah Hancurkan Musuh Pemecah China-Taiwan, Ditujukan untuk AS!
Putra Chiang Kai-shek yaitu Chiang Ching-kuo kemudian mengizinkan lebih banyak demokratisasi, setelah berkuasa.
Dia mendapat perlawanan dari orang-orang lokal yang membenci pemerintahan otoriter dan berada di bawah tekanan dari gerakan demokrasi yang berkembang.
Selanjutnya, Presiden Lee Teng-hui yang dikenal sebagai Bapak Demokrasi Taiwan memimpin perubahan konstitusi, yang akhirnya membuka jalan bagi terpilihnya presiden non-KMT pertama di pulau itu yakni Chen Shui-bian pada tahun 2000.
China sangat membenci Lee Teng-hui karena dia sering mendeklarasikan Taiwan sebagai negara merdeka.
2. Alasan kenapa China dan Taiwan bermusuhan dari faktor status negara
Tidak ada kesepakatan tentang status Taiwan, apakah diakui sebagai negara atau tidak.
Taiwan memiliki konstitusinya sendiri, para pemimpinnya dipilih secara demokratis, dan mempunyai sekitar 300.000 tentara aktif dalam angkatan bersenjata.
Klaim Chiang Kai-shek awalnya mewakili seluruh China yang ingin didudukinya kembali.