"Hasilnya, kami bisa mendapatkan umpan balik yang lebih mendalam dari para pelanggan, dan biaya pemasaran kami turun cukup signifikan, bahkan hingga lebih dari 50%."
"Karena itu, penting bagi para startup B2C untuk ‘turun ke lapangan’ dan mengeksplorasi berbagai kanal untuk menjangkau pelanggan baru,” tambahnya.
3. Cari peluang kolaborasi untuk growth-hacking
Setelah betul-betul memahami kebutuhan dari user, langkah selanjutnya adalah untuk memasarkan model bisnis startup kepada target audiens dengan cara tepat.
Evermos sendiri berhasil mencapai PMF di tahun kedua beroperasi.
Untuk meningkatkan jumlah pasokan, tim Evermos langsung mengunjungi rantai pasok utama Indonesia, yakni Pasar Tanah Abang.
Baca Juga: Kebutuhan Logistik di Indonesia Rumit Ingin Diatasi Startup Zyllem
Mereka bekerja sama dengan manajemen pasar, agar dapat memasukkan brand-brand terkait ke platform Evermos.
“Dari sisi permintaan, kami bekerja sama dengan perwakilan pemerintah daerah dan pesantren untuk growth-hack jumlah reseller dengan cepat."
"Kami menghadirkan inisiatif bernama Desa Evermos yang melakukan perekrutan reseller di desa-desa yang memanfaatkan kemitraan kami dengan berbagai BUMDes dan Santree yang menargetkan reseller di Pesantren,” ungkap Arip.
4. Fokus di edukasi untuk peningkatan loyalitas pengguna
Arip mengaku, pencapaian Product-Market Fit untuk Evermos merupakan proses yang panjang.