Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Sanksi Makin Parah, Rusia Siap Tinggalkan Barat dan Makin Mesra Dengan China

None - Rabu, 25 Mei 2022 | 14:40
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov
Reuters

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov

"Kami akan mencapai terobosan dalam beberapa hari," kata Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck, kepada penyiar ZDF.

Komisi Eropa dan Amerika Serikat bekerja secara paralel berupa proposal untuk membatasi harga minyak global.

"Ini jelas merupakan tindakan yang tidak biasa, tetapi ini adalah waktu yang tidak biasa," katanya.

Invasi Rusia telah berjalan selama tiga bulan, sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukannya pada 24 Februari 2022.

Baca Juga: China Klaim Wilayah Laut Natuna Utara Kaya yang Minyak, Kini Bungkam Setelah Indonesia Merapat ke Amerika

Serangan ini disebut sebagai serangan terbesar terhadap sebuah negara di Eropa, sejak 1945.

Serangan ke Ukraina itu membuat lebih dari 6,5 juta orang melarikan diri ke luar negeri sementara bangunan di kota-kota Ukraina hancur tinggal puing-puing.

AS dan negara-negara Barat membalasnya dengan memberlakukan banyak saksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia.

Alhasil, banyak perusahaan global satu persatu menarik diri dari Rusia.

Setelah McDonalds, lalu Starbucks menutup cabangnya di Rusia pada Senin (23/5/2022) setelah 15 tahun berbisnis di Rusia.

Baca Juga: Dari Mana Pemasok Senjata KKB Papua? Akhirnya Terungkap Dilakukan dari Dua Negara Ini

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x