Mengenai senjata api buatan Austria yang kini ada di tangan KKB, terbetik kabar, bahwa senjata tersebut merupakan hasil rampasan.
Senjata itu dirampas dari salah satu anggota Brimob yang ditembak mati pada tahun 2015 silam.
Senjata ini mampu menjangkau jarak hingga 500 meter jauhnya. Bahkan tembakannya pun terbilang jarang meleset.Baca Juga: Presiden Jokowi Tolak Permintaan Presiden Ukraina untuk Kirim Bantuan Senjata, ini Alasannya!
Andaikata senjata tersebut dipegang oleh sniper KKB, misalnya, maka prajurit TNI Polri hendaknya lebih waspada.
Sebab bukan mustahil kalau sang sniper KKB akan sesuka hati membidik lawan, kapan pun dan dimana pun.
Dalam konteks yang demikian, maka sangat tepat jika upaya memberangus KKB, perlu dilakukan secara maksimal.
Selain dengan cara memberikan tindakan tegas terukur, tapi juga dengan upaya persuasif, walau itu bukan hal yang mudah.
Pemasok Senjata Api Berhasil Diidentifikasi
Untuk diketahui, setelah susah payah mencari jejak oknum yang memasok senjata untuk KKB, akhirnya aparat TNI Polri berhasil mengungkap identitas oknum tersebut.
Ternyata yang memasok senjata api ke Papua, salah satunya adalah Pniel Kogeya.
Bahkan untuk kepentingan KKB, Pniel Kogeya juga rela merogoh koceknya dalam-dalam hingga 1,5 miliar rupiah.