Follow Us

Pejabat Rusia Penentang Invasi ke Ukraina Tertangkap di Perbatasan AS-Meksiko, Apa Penyebabnya?

Wahyu Subyanto - Jumat, 20 Mei 2022 | 22:23
Konvoi kendaraan perang Ukraina
Flickr/Ministry of Defense of Ukraine

Konvoi kendaraan perang Ukraina

Nextren.com - Serngan Rusia ke Ukraina tampak tidak berjalan mulus. Selain dukungan banyak negara NATO dan AS berupa pasokan senjata, ternyata dari dalam Rusia sendiri juga muncul perlawanan.

Baru-baru ini, seorang pejabat Rusia yang secara terbuka menentang invasi ke Ukraina dilaporkan telah tertangkap basah di perbatasan AS-Meksiko.

Pejabat tersebut bernama Viktor Kamenshchikov, seorang anggota Partai Komunis wakil di Parlemen (Duma) Kota Vladivostok, timur jauh Rusia.

Penangkapan Kamenshchikov itu diberitakan oleh RIA Novosti dan bersumber dari seseorang yang memberi tahu kantor berita negara Rusia tersebut.

Menurut berita dari RIA Novosti, Kamenshchikov telah ditangkap meski belum diketahui penyebabnya. Laporan itu juga tidak merinci di mana dia ditahan.

Baca Juga: Diancam Rusia Akibat Gabung NATO, Finlandia Sudah Bangun Bunker Anti Nuklir untuk 1 Juta Orang

Kemungkinan dia menyeberang perbatasan secara ilegal.Newsweek telah menghubungi Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS untuk dimintai komentar.

RIA Novosti menambahkan, bahwa Kamenshchikov tidak muncul dalam rapat Duma sejak akhir Februari. Saat itu dia secara terbuka menentang invasi ke Ukraina.

Silansir Newsweek, sumber dari Duma mengatakan kepada surat kabar Kommersant, bahwa mereka tidak mengetahui posisi Kamenshchikov saat ini.

Pada 27 Februari lalu, Kamenshchikov mengajukan permohonan untuk meninggalkan Partai Komunis setelah partainya mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk yang memplokamirkan diri.

Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk terletak di wilayah Ukraina timur yang dikuasai separatis pro-Rusia.

Saat itu, Kamenshchikov tidak setuju dengan posisi kepemimpinan partainya yang mendukung operasi militer di Ukraina dan penggunaan pasukan Rusia di wilayah negara tetangga.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest