Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Parah! Harga Uang Kripto Terra Luna Coin Hancur dari Rp 1,7 Juta Kini Rp 19.000

None - Kamis, 12 Mei 2022 | 21:12
ilustrasi uang kripto Terra Luna
chiefidea

ilustrasi uang kripto Terra Luna

Nextren.com - Tren penurunan harga mata uang kripto masih berlanjut.

Tak hanya mata uang kripto populer seperti Bitcoin dan Tehereum, harga uang kripto Terra Luna Coin hari ini juga anjlok hingga 96 persen dalam perdagangan bursa kripto 24 jam terakhir.

Menurut CoinDesk, penurunan harga koin kripto Terra Luna ini sudah terjadi ketiga kalinya dalam tiga hari berturut-turut.

Harga Terra Luna turun menjadi 1,30 dolar AS atau setara Rp 19.679 per koin pada Rabu (11/5/2022) waktu AS.

Harga tersebut turun 90 persen dalam seminggu terakhir dan 7 persen dalam satu jam terakhir.

Baca Juga: Pasca Lebaran Nilai Uang Kripto Anjlok Termasuk Bitcon, Ini Penyebabnya

Jadi, secara total, harga Terra Luna turun 92 persen dari puncak harganya pada April 2022 yang seharga 119 dolar AS (Rp 1,7 juta) per keping koin.

Penyebab terjunnnya harga Terra Luna menurut CoinDesk adalah karena harga stablecoin Terra USD (UST) yang menyusut. Sebab, keduanya memiliki keterkaitan.

Terra Luna mendukung Terra USD dan akan terbakar dengan sendirinya ketika permintaan Terra USD naik. Selain itu, nilai Terra Luna akan turun jika harga Terra USD tidak stabil.

Terra (LUNA) sendiri merupakan token yang dibuat oleh Terraform Labs yang berbasis di Singapura pada tahun 2018 dan merupakan bagian dari proyek blockchain Terra, yang dimaksudkan untuk melacak nilai dollar AS, atau sama halnya dengan stablecoin Tether dan USDC.

Namun tidak seperti aset kripto lain, Terra tidak memiliki uang tunai dan aset lain yang disimpan sebagai cadangan untuk mendukung tokennya.

Sebagai gantinya, Terra menggunakan campuran kode yang kompleks di samping token yang disebut dengan Luna untuk menstabilkan harga.

UST penting bagi investor bitcoin karena Luna Foundation Guard, organisasi yang mendukung proyek Terra, memiliki miliaran dollar AS dalam bentuk bitcoin yang berpotensi dibuang ke pasar kapan saja.

Pada hari Senin (9/5), Pendiri Luna Foundation Do Kwon mengatakan akan meminjamkan bitcoin senilai 750 juta dollar AS kepada perusahaan perdagangan untuk membantu melindungi UST, dan kemudian membeli lebih banyak bitcoin saat kondisi pasar menjadi normal.

Bitcoin juga anjlok

Harga Bitcoin turun hingga 5 persen dalam perdagangan Senin (9/5/2022) waktu Amerika Serikat (AS).

Menurut catatan Coindesk, harga Bitcoin sempat turun menjadi 32.860,91 dolar AS atau setara Rp 477 juta per keping.

Baca Juga: Terungkap! Mata Uang Kripto dan Hacker Jadi Penyelamat Rusia dari Sanksi Berat AS dan NATO

Pada hari yang sama, harga terendah Bitcoin mencapai 32.650,02 dolar AS atau setara Rp 474,6 juta.

Dari pantauan di situs Coindesk, Selasa (10/5/2022) siang, harga Bitcoin tampak fluktuatif di angka 30.000-32.000-an dolar AS.

Angka ini menjadi yang terendah dalam sembilan bulan terakhir atau sejak Juli 2021, sebab pada waktu itu harga Bitcoin menyentuh 29.301 dolar AS (Rp 425,8 juta). Harga Bitcoin bahkan anjlok lebih dari 50 persen jika dibanding bulan November 2021 lalu.

Pada November 2021, harga Bitcoin sempat menembus puncaknya, yakni mencapai 68.990,90 dolar AS (sekitar Rp 1 miliar).

Penyebab anjloknya harga Bitcoin dan mata uang kripto lain adalah karena indeks saham di seluruh dunia yang lesu dalam beberapa hari terakhir, termasuk indeks saham utama Eropa, Asia dan AS.

Menurut BBC, para investor melepas uang kripto dan beralih ke aset yang lebih aman seperti dolar.

Selain indeks saham yang turun, suku bunga yang menjadi lebih besar juga menjadi penyebab harga Bitcoin anjlok. Pekan lalu, bank sentral AS menaikkan suku bunga guna mengatasi inflasi.

Artikel ini telah tayang di kompas.com, dengan judul : Harga Terra Luna Coin Anjlok dari Rp 1,7 Juta Jadi Rp 19.000

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x