Terungkap! Mata Uang Kripto dan Hacker Jadi Penyelamat Rusia dari Sanksi Berat AS dan NATO

Jumat, 22 April 2022 | 14:10
finance magnates

Ilustrasi mata uang Bitoin dan bendera Rusia

Nextren.com -Mata uang kripto memiliki andil besar terhadap perekonomian Rusia selama invasinya ke Ukraina.

Negara tirai besi tersebut dilaporkan menggunakan mata uang kripto untuk menangkis segudang sanksi yang diterapkan oleh AS, NATO, dan sekutunya.

Dilansir dari Forbes, Direktur CSIS James Andrew Lewis mengatakan bahwa Rusia dengan cekatan menggunakan mata uang kripto untuk menumbangkan sanksi Barat.

"Saya yakin mereka sedang memikirkan untuk menggunakan mata uang kripto sebagai alat penangkis sanksi," ujar Lewis.

"Mereka sepertinya juga telah berbicara dengan China tentang hal itu. Merka melihat cryptocurrency sebagai cara untuk menghindari sanksi," sambung Lewis.

Baca Juga: Hacker Korea Utara Lakukan Pencurian Kripto Terbesar di Dunia, Bobol Rp 8,8 Triliun!

Bukti nyata yang memperkuat pernyataan Andrew Lewis adalah rencana kebijakan Presiden Dagang dan Industri Rusia terbaru.

Presiden Dagang dan Industri Rusia Sergey Katyrin mengusulkan mata uang kripto sebagai alat pembayaran alternatif untuk transaksi dengan negara-negara Afrika.

Hal tersebut dilakukan karena Afrika dan Rusia tak bisa melakukan transaksi melalui mata uang dollar yang lazim digunakan dalam transaksi internasional.

Baca Juga: Rusia Dituduh Gunakan Bom Penghancur Bunker Tempat Berlindung Warga Sipil dan Tentara Ukraina

Andrew Lewis memprediksi bahwa Rusia yang dilanda krisis keuangan dapat menggunakan Bitcoin, Ethereum, dan Sbercoin sebagai alat pembayaran senjata dan tentara bayaran yang digunakan di Ukraina.

"Saya melihat satu perkiraan yang mengatakan bahwa transaksi cryptocurrency sekiar USD 1 juta per tahun dalam penjualan senjata, sebagian besar untuk tujuan kriminal," ujar Lewis.

"Rusia akan melakukan apapun yang paling mudah dan jika itu ternyata cryptocurrency, itulah yang akan mereka gunakan," ujar Lewis.

Bendera Rusia dan Bitcoin

Baca Juga: 7 Fakta Mengerikan Rudal 'Sarmat' Rusia, Daya Ledak Terkuat di Bumi dengan Berat 200 Ton

Penggunaan mata uang kripto sebagai alat penangkis sanksi dikombinasikan dengan melakukan peretasan terhadap situs-situs penting Ukraina dan Barat..

Rusia diduga membayar layanan cyber ofensif yang digunakan untuk membuka kunci ransomware melalui pembayaran kripto.

Rusia sendiri tercatat memiliki penjahat siber paling terampil dalam ransomware dan eksploitasi lainnya.

Para hacker Rusia tersebut ahli dalam menggunakan cryptocurrency untuk mentransfer kekayaan tanpa meninggalkan sifik jari.

Mereka juga memiliki hubungan dekat dengan dinas keamanan domestik Rusia, FSB.

Baca Juga: Buzzer Segera Musnah! Ini Ambisi Tersembunyi Elon Musk Akuisisi Twitter, Basmi Seluruh Akun Bot

(*)

Editor : Wahyu Subyanto