Nextren.com - Meski awalnya Ukraina dianggap tidak berdaya menghadapi serangan Rusia, ternyata hingga kini Ukraina masih bisa mempertahankan diri.
Hal itu karena Ukraina dipasok banyak senjata canggih dari AS dan negara-negara NATO lainnya.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) sendiri ternyata telah menghabiskan stok senjata selama tujuh tahun untuk dikirimkan ke Ukraina yang sedang berkonflik melawan Rusia.
Padahal di wilayah lain, saat ini AS tengah mencari cara bagaimana melindungi Taiwan dari potensi konflik yang kemungkinan terjadi melawan China.
Informasi habisnya stok senjata di AS disampaikan oleh politisi Partai Republik dari Wisconsin, Mike Gallagher.
Baca Juga: Rusia Pamer Torpedo Nuklir 'Poseidon': Bisa Picu Tsunami 500 Meter Hingga Radiasi Mematikan
Dikutip dari rt.com, Gallagher menyebut stok persenjataan AS kini tengah menipis.
"Kita baru saja menghabiskan stok (senjata) Javelin selama tujuh tahun," ujar Gallagher.
Gallagher menyampaikan, AS kini juga sedang berusaha untuk melindungi Taiwan dari agresi Partai Komunis China.
"Mereka akan membutuhkan akses yang sama untuk beberapa senjata tersebut dan kami tidak punya stok yang tersedia untuk menutupi apa yang kami habiskan di Ukraina," katanya.
Di sisi lain, seorang komandan Ukraina yang ditahan Rusia, mengungkap bantuan senjata dari Amerika Serikat yang ternyata tak berguna.
Ia menyinggung sistem anti-tank kebanggaan AS, Javelin, yang ternyata kurang efektif digunakan dalam perang.